Ia bercerita perusahaan tempat suaminya bekerja tetap memaksa agar suaminya mengundurkan diri, dengan alasan kondisi perusahaan yang buruk.
"Cuman disuruh perusahaannya mengundurkan diri," jelas Neneng.
"Karena keadaan perusahaan yang lagi oleng."
Neneng bercerita perusahaan tidak memberikan pesangon kepada suaminya yang telah dipaksa mengundurkan diri tersebut.
Tidak hanya itu, Neneng mengatakan gaji suaminya di bulan lalu juga belum diberikan.
"Sama sekali tidak dapat apapun, benar-benar enggak dapat," kata Neneng.
"Malahan gaji yang kemarin belum keluar," lanjutnya.
Neneng mengatakan sebagai pegawai outsourcing, suaminya berpenghasilan sebulan mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 1,8 juta.
"Cuman yang bikin saya kecewa itu kenapa harus mengundurkan diri, sedangkan kami sama sekali enggak mau mengundurkan diri," tuturnya.
Neneng lalu lanjut menjelaskan bahwa suaminya, dan ia telah menanti-nanti pembagian THR dari perusahaan.