Akhirnya warga pun komplain dan mengatakan saya tidak dapat tapi si anu dapat, dan mereka mengaku layak untuk mendapatkan sembako.
“Hampir 90 persen warga saya tinggal di Ruli, makanya mereka komplain dan merasa layak mendapatkan sembako,” ucapnya.
"Beberapa warga saya datang ke rumah menanyakan kenapa ia tidak mendapat sembako, sementara tetangga sebelah yang tinggal di komplek perumahan RW sebelah dapat."
“Lalu saya bilang apa kepada mereka?” kata Aryo.
Dia mengatakan, sesuai aturan, hanya yang sudah terdata yang akan mendapat, jumlah sembako juga terbatas di tiap RT.
"Mendengar itu mereka malah marah kepada saya," katanya.
Dia mengusulkan, seharusnya pembagian sembako tidak dilihat per RT, karena akan ada kecemburuan jadinya.
Aryo mencontohkan, dii RW 13 hampir 600 KK namun yang dapat sembako sebanyak 172.
Pembagiannya ini pun hampir pukul rata tiap RT ada 43 hingga 45 paket.