MCO telah membuat kekerasan di dalam rumah lebih sering dan berbahaya, tetapi banyak wanita merasa sulit untuk mencari bantuan.
Kekerasan dalam rumah tangga meningkat selama MCO
Organisasi Bantuan Perempuan (WAO), tempat penampungan kekerasan dalam rumah tangga pertama di Malaysia dan sekarang penyedia layanan terbesar bagi para korban kekerasan dalam rumah tangga di negara itu, membagikan statistik kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi diMalaysia sejak MCO dimulai.
Antara Februari hingga Maret 2020, hotline WAO mengalami peningkatan panggilan dan permintaan bantuan sebesar 44,4%.
Mereka menerima 226 panggilan pada bulan Januari, 250 panggilan pada bulan Februari dan 361 panggilan pada bulan Maret.
Petugas Advokasi dan Komunikasi WAO, Tan Heang-Lee, mengatakan bahwa para korban sekarang berada pada risiko yang lebih besar karena mereka terjebak di rumah sepanjang hari dengan pelaku.
Selain itu, bahkan lebih sulit bagi mereka untuk mencari bantuan karena pelaku mungkin memantau setiap gerakan mereka.
"Kekerasan dalam rumah tangga adalah tentang mempertahankan kekuasaan dan kontrol," katanya.
"Dan dalam krisis ini, isolasi dan kekhawatiran terhadap kesehatan dan keuangan dapat semakin memperburuk hasrat pelaku untuk menggunakan kekuasaan dan kontrol."
WAO juga menyebutkan bahwa kurangnya tempat berlindung selama MCO telah memaksa beberapa korban kekerasan dalam rumah tangga untuk tidur di mobil mereka dan sejak itu mendesak pemerintah untuk memberikan para korban tempat yang aman yang bisa mereka kunjungi seperti hotel atau hostel.