Bikin Geger, Desainer Asal Indonesia Ini Membuat Tas dari Tulang Belakang Manusia! Ternyata dari Sini Ia Mendapatkannya...

Suar.ID - Seorang perancang busana Indonesia baru-baru ini mendapati dirinya berada di tengah-tengah kontroversi online karena sebuah tas tangan fashion yang diklaim ia ciptakan dari lidah buaya dan tulang belakang manusia.

Arnold Putra awalnya memamerkan aksesori fesyen kontroversial di akun Instagram-nya pada tahun 2016, tetapi beberapa hari yang lalu menjadi viral ketika foto tas diposting di Twitter oleh akun @wqbisabi.

Banyak netizen berbondong-bondong ke Instagram perancang muda itu, untuk memeriksa apakah tas itu nyata.

Tas tersebut dilaporkan diproduksi di Los Angeles dan dihargai 5.000 dolar (Rp 77 juta).

Baca Juga: Astaga, Negara Ini Melaporkan 5.000 Kematian karena Covid-19 dalam Semalam! Mayat-mayat Dibiarkan Tergeletak di Pinggir Jalan hingga Sang Presiden yang Sudah Menyatakan Menyerah

Dalam uraian di @byarnoldpultra, akun Instagram yang berbeda dari akun @arnoldputra, pegangan tas tersebut dideskripsikan berbahan dasar dari tulang punggung anak yang menderita osteoporosis.

Foto-foto mengerikan telah diserang dengan komentar negatif dalam beberapa hari terakhir.

"Kita semua setuju bahwa hal ini adalah kekejian moral, tetapi yang kita lupakan adalah bahwa itu adalah kejahatan total terhadap konsep mode," tulis seorang pengguna di Instagram.

"Sikap tidak hormat atas kematian seorang anak. Belum lagi buaya. Ini bukan seni juga bukan mode," komentar netizen lain.

Baca Juga: Inilah Detik-detik Pengendara Moge yang Nekat Kabur Saat Razia PSBB Bahkan Nyaris Tabrak Polisi, Begini Videonya...

Kemarahan di sekitar tas tangan kontroversial Putra mendorong beberapa outlet media untuk meluncurkan penyelidikan apakah pegangan itu benar-benar dibuat dari tulang belakang manusia, dan jika benar bagaimana cara dia bisa mendapatkannya.

Insider menghubungi Arnold tentang tas tangan itu, bertanya berulang kali apakah tulang belakang itu milik seorang anak, tetapi dia menolak untuk menjawab.