Follow Us

Menyesal dan Ketakutan, Warga Sewakul Pasca Insiden Penolakan Pemakaman Jenazah Perawat Korban Virus Corona: Kami Takut saat Berobat Ditolak

Rina Wahyuhidayati - Senin, 13 April 2020 | 15:00
Karangan bunga memenuhi TPU Sewakul, Semarang, diseut sebagai tanda bela sungkawa atas matinya hati nurani
Twitter @pjalankaki via KompasTV

Karangan bunga memenuhi TPU Sewakul, Semarang, diseut sebagai tanda bela sungkawa atas matinya hati nurani

Suar.ID - Karangan bunga sebagai ungkapan protes atas aksi penolakan pemakaman jenazah perawat RSUP Kariadi Semarang yang positif virus corona masih memenuhi pintu masuk pemakaman TPU Siwarak, Sewakul.

Aksi penolakan jenazah perawat korban virus corona yang dilakukan sejumlah oknum sempat viral di media sosial.

Dan kini warga Sewakul, Ungaran, Jawa Tengah turut terkena imbasnya.

Puluhan karangan bunga dukacita sengaja dikirim oleh beberapa pihak sebagai aksi protes atas sikap warga Sewakul yang menolak pemakaman jenazah korban virus corona.

Baca Juga: Tak Suka Diingatkan untuk Kenakan Masker, Oknum Satpam Gampar Perawat, Korban Akui Trauma, Begini Kronologinya

Tak hanya itu perwakilan dari ikatan perawat Indonesia pun telah memutuskan untuk membawa kasus penolakan jenazah seorang perawat korban virus corona ke ranah hukum.

Alhasil tiga orang yang diduga sebagai provokator aksi penolakan warga atas jenazah korban Covid-19 ini pun ditetapkan sebagai tersangka.

Kini warga Sewakul, UngaranBarat, Kabupaten Semarang pun mengaku merasa menyesal.

Baca Juga: Jadi Provokator Penolakan Jenazah Korban Corona, 3 Orang yang Diduga Memprovokasi Warga untuk Memblokade Jalan Pemakaman Ini pun Terima Ganjarannya

Beberapa warga pun mulai merasa khawatir tak akan mendapatkan layanan kesehatan yang baik akibat dari kasus penolakan tersebut.

Soleh, warga Sewakul, mengatakan sebenarnya tidak semua menolak pemakaman tersebut.

"Kejadian itu membuat nama Sewakul jadi buruk, padahal yang menolak itu hanya oknum yang mengaku perwakilan warga," ujar Soleh di TPU Siwarak, Sewakul, Minggu (12/4/2020).

Source : Kompas.com

Editor : Rina Wahyuhidayati

Baca Lainnya

Latest