Suar.ID - Di tengah perjuangan para ilmuwan untuk mengembangkan air liur dan darah sebagai komponen untuk mendeteksi covid-19, ada pula oknum yang memanfaatkannya sebagai kejahatan.Air liur dan darah yang diklaim milik para survivor covid-19 ini dijual secara online melalui iklan di situs-situs ilegal. Menurut laporan Vice, para penjahat siber ini kemudian melakukan phishing, scamming, hacking, dan kejahatan siber lainnya.
Baca Juga: Mengingat Lagi Drama Penuh Liku Hubungan Asmara Glenn Fredly dengan Dewi Sandra, dari Tudingan Orang Ketiga, Beda Agama, Hingga Akhirnya Berpisah untuk Selama-lamanyaMereka memanfaatkan tingginya trafik dengan kata kunci seperti corona, Covid, virus, dan kata kunci lainnya untuk mengelabui korban bahwa situs tersebut adalah situs resmi.Dalam situs tersebut, iklan tersebut dibuat oleh penjual yang terinfeksi virus covid-19.
Air liur dan darah ini diklaim bisa digunakan untuk pemulihan plasma dalam mengobati pasien covid-19, namun harus melalui berbagai proses untuk bisa divalidasi menjadi vaksin.Dalam pasar online gelap tersebut, si penjual bahkan membanderol air liur dan darah dengan harga "hampir 1000 Dolar Amerika".
Baca Juga: Jadi Provokator Penolakan Jenazah Korban Corona, 3 Orang yang Diduga Memprovokasi Warga untuk Memblokade Jalan Pemakaman Ini pun Terima GanjarannyaIklan ini kemudian dianggap sebagai konten palsu dan menjurus ke arah praktik kejahatan siber: scamming.Scamming adalah sebuah kejahatan siber yang mengaitkan akun dunia maya kita dengan praktik pembayaran tertentu.Selain air liur dan darah pasien covid-19, situs ilegal ini juga menjual barang-barang yang berkaitan dengan covid-19.
Masih dengan memanfaatkan trafik pencarian kata kunci virus corona, mereka menjual alat pendeteksi suhu, alat penguji covid-19, bahkan vaksin covid-19.Kemunculan pasar ilegal ini diungkap oleh InSight pada Selasa (7/4/2020) sebaga bentuk efek lanjutan dari meluapnya permintaan atas produk, sementara persediaannya terbatas.Namun, InSight menekankan bahwa produk-produk dalam situs tersebut tidak lah nyata, karena mereka hanya memancing pengunjung untuk mengeluarkan uang.