"Bekas operasi saya masih basah saat saya penelitian dan ketika sidang."
"Saya memenuhi keinginan mereka dengan 3,5 tahun lulus. Nilai IPK 3,7 Dan langsung bekerja di sebuah perusahan besar," ungkapnya.
Di akhir ceritanya, perempuan ini menitipkan pesan utamanya untuk para calon orang tua supaya lebih mendengarkan isi hati dari anak-anaknya.
Baginya tidak setiap anak bisa mengarahkan luka dan dendamnya ke arah positif dan meraih kesuksesan.
"Tapi bagaimana dengan anak-anak yang berakhir depresi bahkan mati sia-sia?"
"Saya berharap tidak ada lagi anak-anak seperti saya," tutupnya mengakhiri cerita.
Tanggapan Psikolog
Kepala UPT Bimbingan dan Konseling UMM, Hudaniah SPsi MSi memberi pandangannya terhadap cerita di atas.
Ia mengaku prihatin kepada orang tua yang dalam pola asuhnya tidak menghargai potensi anak.