Indri yang kini menjadi tulang punggung keluarga, dibuat stres dengan keadaan jalan raya yang sepi itu.
"Sekarang nyari (mencari) Rp 20 ribu aja susah. Paling cuma dapet 1 atau 2 aja," keluh warga Cilandak itu saat ditanya TribunJakarta.com di depan Citos, Jakarta Selatan, pada Kamis (9/4/2020).
Baru kali ini, pendapatan Indri itu merosot drastis.
Padahal, selepas suaminya tutup usia akibat penyakit getah bening, ia harus mengganti peran sebagai kepala keluarga.
Ia harus membiayai kedua anak laki-lakinya yang berusia 16 tahun dan 13 tahun di sekolah Pesantren di Yogyakarta.
"Ini mata pencaharian saya satu-satunya."
"Baru kali ini pendapatan saya menurun drastis, sampai saya ditelponin pihak leasing dan Akulaku (pinjaman uang online)," ujarnya.
Cicilan motor Indri tinggal 8 kali lagi.
Per bulannya, Ia harus membayar Rp 800 ribu.
Namun bulan ini, dipastikan ia menunggak lantaran tak sanggup membayarnya.