“Kualitas udara berkaitan erat dengan sumber emisi (asap kendaraan dan asap pabrik),” ujarnya dalam wawancara di sebuah stasiun radio, Kamis (9/4/2020) di kutip dari Instagram @pstalapan.
Aktivitas manusia serta kegiatan industri dan transportasi menghasilkan polutan berbahaya dan gas-gas buangan yang negatif.
Pencemaran udara berakibat pada kesehatan dan menimbulkan penyakit, seperti sesak napas, batuk, dan penyakit pernapasan lainnya.
Penelitian terbaru menunjukkan terdapat kaitan antara kualitas udara yang buruk terhadap jumlah kematian akibat Covid-19.
“Hal ini berkaitan dengan pengaruh buruk paparan PM 2,5 terhadap kesehatan manusia,” katanya.
Hujan juga merupakan faktor meteorologi yang berperan penting dalam pencucian polutan sehingga meningkatkan kualitas udara.
Peneliti LAPAN tersebut belum bisa memastikan mana yang lebih dominan dalam meningkatkan kualitas udara.
“Jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, peningkatan kualitas udara tersebut belum terlihat pengaruh mana yang lebih dominan."
"Apakah hujan atau penerapan social distancing?” katanya.
(Tribunnews)