Menurut Mulyono, pengalaman pahit itu bermula saat sedang tidur di pangkalan Terminal Bulupitu Purwokerto.
Seorang temannya membangunkan dan memberitahu ada yang ingin memesan ojek online.
Mendengar kabar itu Mulyono kemudian bangun dan setengah girang akhirnya ada orderan baginya di hari itu.
Namun bukan untuk mengantarkan di area Purwokerto dan Banyumas, melainkan ke Solo yang jarak tempuhnya kurang lebih 230 kilometer.
Sempat heran Mulyono hanya bisa menjawab jika orderan sejauh itu tidak bisa melalui aplikasi, sebab maksimal jarak tempuhnya hanyalah 30 kilometer.
Penumpang itu pun menawarkan orderan secara opang atau offline saja.
Hingga akhirnya setelah proses tawar menawar pembayaran jatuh di angka Rp 700 ribu.
"Waktu itu penumpangnya bilang secara terang-terangan akan dibayar di rumah dan istrinya yang akan membayar.
Dan kebetulan dia juga tidak membawa hp," kata Mulyono kepada TribunBanyumas.com, Senin (6/4/2020).
Sejak awal Mulyono mencoba memastikan apakah orang tersebut memang benar akan membayar apa tidak.
Dia kemudian mencoba meminta nomer handphone istri dari si penumpang, tetapi orang itu justru tidak hafal dengan nomor istrinya sendiri.