Suar.ID - Anak berusia 16 tahun itu berbaring di sampingnya di atas kasur yang berada di lantai, anak tersebut tidak mampu mengangkat kepalanya.
Pamannya memaksanya minum air, tetapi dia hampir tidak bisa menelan.
Suaranya sangat lemah, dia harus menempatkan telinganya langsung di dekat mulutnya untuk mendengar suaranya.
Gadis malang itu bernama Souhayla, berjalan keluar dari daerah paling hancur di Mosul, Irak.
Dia melarikan diri setelah tiga tahun ditawan dan diperkosa penculik ISIS yang tewas dalam serangan udara.
Pamannya menggambarkan kondisinya yang membuat "terkejut".
Dia telah mengundang wartawan ke samping tempat tidur Souhayla agar bisa mendokumentasikan apa yang telah dilakukan oleh sistem kekerasan seksual ISIS terhadap keponakannya.
"Ini yang telah mereka lakukan pada rakyat kami," kata Khalid Taalo, pamannya.
Sejak operasi untuk mengambil kembali Mosul yang dimulai tahun lalu, sekitar 180 wanita, anak perempuan dan anak-anak dari etnis minoritas Yazidi ditangkap pada tahun 2014 oleh ISIS.
Wanita yang diselamatkan dalam dua tahun pertama setelah ISIS menyerbu tanah air mereka pulang dengan infeksi, patah kaki dan pikiran untuk bunuh diri.