Feldheim diduga mematok harga 12.000 dollar AS (sekitar Rp 197,6 juta) untuk maskernya, naik sekitar 700 persen dari harga normal.
Dokter itu kemudian diinstruksikan untuk mengambil persediaan di sebuah bengkel mobil di Irvington, New jersey.
Sang dokter juga diberitahu oleh Feldheim bahwa dia punya banyak stok peralatan rumah sakit seperti hand sanitizer, tisu Clorox, pembersih berbahan kimia, dan perlengkapan bedah.
Feldheim diduga menerima kiriman dari Kanada berupa kira-kira 8 palet masker medis pada 25 Maret.
Selang 2 hari kemudian, agen FBI menemukan sebuah kotak kosong masker N95 di luar rumahnya.
Pada Minggu (29/3/2020) petugas FBI melaporkan melihat beberapa orang mendekati rumahnya dan pergi membawa kotak atau tas, yang tampaknya berisi persediaan alat medis.
Temuan ini mengarahkan para petugas FBI untuk mendekati Feldheim.
Petugas mengatakan mereka tidak mendekat untuk antisipasi tertular Covid-19.
Mereka hanya mengatakan ingin mencari peralatan medis dan mendengar Feldheim memiliki banyak.
Feldheim kemudian batuk ke arah petugas mengatakan bahwa dia mengidap virus corona, menurut pernyataan Departemen Kehakiman.
Pria itu lalu mengatakan pada petugas bahwa dia bekerja untuk perusahaan yang membeli dan menjual pasokan medis.