Suar.ID -Beberapa lembaga penelitian dan ilmuwan di Indonesia telah merilis hasil penelitian terkait prediksi titik puncak penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia.
Adapun beberapa penelitian tersebut terdiri atas kajian dari Badan Intelijen Nasional (BIN), Pusat Permodelan Matematika dan Simulasi (P2MS) Institut Teknologi Bandung (ITB), Ilmuwan Pengenalan Pola dari Pemda DIY, Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Ilmuwan Matematika dari UNS hingga gabungan tim dari UGM.
Mayoritas dari penelitian-penelitian yang dilakukan bersumber dari data yang sama, yaitu data penambahan jumlah kasus penyebaran Covid-19 yang diperbarui harian oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Mengutip keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (1/4/2020), berdasarkan kurva eksponensial yang diperoleh dari enam penelitian tersebut, dapat disimpulkan hal-hal berikut:
- Periode titik puncak mayoritas penelitian memprediksi terjadi sekitar bulan Mei 2020. Pada periode ini, diprediksi pertambahan jumlah kasus harian sudah mulai melambat
- Periode kritis diprediksi terjadi pada minggu kedua bulan April hingga awal Mei 2020 di mana tingkat pertambahan harian akan meningkat cukup tajam
- Periode pemulihan diprediksi paling cepat pada 110 hari hingga 150 hari
Badan Intelijen Nasional (BIN)
Pada 13 Maret 2020, peneliti dari Badan Intelijen Nasional (BIN) merilis informasi tentang estimasi puncak penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Dalam paparannya, Deputi Bidang Intelijen Teknologi BIN Mayjen TNI Afini Boer mengatakan, pihaknya memperkirakan puncak penyebaran Covid-19 akan terjadi sekitar 60-80 hari sejak pengumuman kasus positif 2 Maret lalu.
Jadi, estimasi kisaran periode puncak adalah pada 2 Mei hingga 22 Mei 2020.
Institut Teknologi Bandung (ITB)
Pada 19 Maret 2020, peneliti dari ITB juga memaparkan perkiraan puncak penyebaran Covid-19 di Indonesia yaitu sekitar akhir Maret hingga pertengahan April 2020.
Pandemi tersebut diperkirakan berakhir pada saat kasus harian baru terbesar berada di angka sekitar 600 pasien.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model Richard's curve.
Namun, pada 23 Maret 2020, dilakukan revisi karena data terlapor sebagai data masukan dalam model Richard's curve sebelumnya terjadi perbedaan.
Waktu estimasi titik puncak penyebaran pun turut berubah, dari akhir Maret 2020 hingga pertengahan April 2020 menjadi akhir Mei atau awal Juni 2020.
Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta
Pada 24 Maret 2020, ilmuwan pengenalan pola dari Pemda DIY Dr Joko Hariyono merilis prediksi puncak penyebaran Covid-19 yang didasarkan pada dua referensi pola, yaitu referensi global dan lokal.
Adapun hasil penelitian berdasarkan data harian kasus Covid-19 di Indonesia per 21 Maret 2020 menghasilkan estimasi periode puncak terjadi antara 70 hingga 100 hari atau sekitar 12 Mei hingga 12 Juni 2020. Jumlah total kasus diperkirakan tidak kurang dari 10 ribu kasus.
Periode kritis muncul pada rentang 40-60 hari dengan angka pertumbuhan harian meningkat secara drastis.
Sedangkan estimasi waktu pemulihan nasional diperkirakan sekitar 120-150 hari dari kasus pertama ditemukan.
Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Pada 27 Maret 2020, tim FKM UI juga merilis prediksi jumlah kasus dan titik puncak penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Tim ini menghitung jumlah kasus berdasarkan statistik dari beberapa input indikator. Hasil prediksi jumlah kasus bervariasi antara 500.000 hingga 2.500.000 kasus dengan mempertimbangkan tingkat intervensi pemerintah.
Prediksi tersebut diasumsikan terjadi pada hari ke-77 atau sekitar pertengahan April 2020, di mana tim menggunakan patokan hari pertama pada pekan pertama Februari 2020.
Ilmuwan Matematika Universitas Sebelas Maret
Ilmuwan Matematika UNS Sutanto Sastraredja memprediksi puncak Covid-19 di Indonesia terjadi pada pertengahan Mei 2020.
Namun demikian, akhir dari pandemi bergantung pada kebijakan yang diambil pemerintah.
Setelah ditemukan parameter, kemudian dimasukkan dalam rumus matematika, sehingga dapat dihitung kecepatan orang yang sudah terinfeksi dan yang masuk karantina.
Guru Besar Statistika UGM Prof Dr rer nat Dedi Rosadi, alumni MIPA UGM Drs Herivertus Joko Kristadi, dan Alumni PPRA Lemhanas RI Dr Fidelis I.
Diponegoro juga turut menyampaikan hasil prediksi puncak penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Penelitian yang dilakukan menggunakan model yang mereka namakan sebagai model probabilistik yang didasari atas data real.
Dengan model tersebut, diperkirakan penambahan maksimum total penderita per hari adalah sekitar minggu kedua April 2020 (7 April-11 April) dengan penambahan kurang dari 185 pasien/hari.
Diperkirakan jumlah penambahan akan terus menurun dan pandemi diprediksi akan berakhir sekitar 100 hari setelah 2 Maret 2020, yaitu sekitar 29 Mei 2020. Sedangkan maksimum total penderita positif Covid-19 adalah sekitar 6.174 kasus. (Kompas.com/ Vina Mukaromah)
Artikel ini telah tayang di Tribun Style dengan judul WASPADA! Minggu Kedua April Fase Kritis Virus Corona, Lalu Kapan Berakhirnya Covid-19? Ini Jawabnya