"Miris sama artis indonesia wkwkwkw,"
Melansir dari Tribun Manado, kalung antivirus produk Jepang tersebut sudah dilarang di seluruh Asia.
Namun, kalung antivirus yang diklaim akan mengeluarkan low concentration of chlorine dioxide itu tetap tersedia secara luas di toko-toko Hong Kong.
Kalung yang memiliki nama asli Sham Out Toamit dan juga Virus Shut Out disebut-sebut mampu memblokir partikel dan bakteri yang ada di udara, serta berbagai virus epidemi serta mampu mengurangi kemungkinan terinfeksi atau menginfeksi orang lain.
Produsen Jepang mengklaim, itu cocok untuk orang sakit, orang tua, anak-anak, dan orang-orang dengan kekebalan rendah.
Produk tersebut mengandung klorin dioksida, tetapi Dr Ariane Davison - seorang ahli virologi dan imunologi - mengatakan bahwa kalung itu adalah "scam lengkap," menambahkan bahwa "tidak akan melakukan apa pun untuk melindungi Anda dengan menonaktifkan virus pernapasan."
"Alat ini dikenakan di leher Anda - tidak ada di dekat hidung dan mulut Anda yang merupakan portal utama untuk infeksi Covid. Jika Anda mendekatkan perangkat ke wajah Anda, bahan aktifnya, klor dioksida, akan menyebabkan iritasi pernafasan dan mata yang parah serta kulit terbakar, karena sangat korosif, ” katanya.
Davison mengatakan bahwa klorin dioksida digunakan untuk mensterilkan permukaan yang keras, dan tidak boleh digunakan di dekat wajah.
Kalung antivirus ini berbeda dengan perangkat anti-nyamuk seperti 'Parakito' yang berfungsi untuk mengusir serangga terbang. Nyamuk memiliki ketertarikan dengan Parakito.