Follow Us

Tak Hanya Wirang Birawa, Peneliti ITB Juga Sebut Virus Corona di Indonesia Akan Berakhir di Bulan April, Tapi Ada Syarat yang Harus Dilakukan

Rina Wahyuhidayati - Sabtu, 28 Maret 2020 | 11:30
Ilustrasi virus corona
Kompas.com

Ilustrasi virus corona

Suar.ID - Virus corona atau Covid-19 masih memnjadi momok dunia termasuk Indoensia.

Akibat pandemi virus corona (Covid-19), kini banyak pihak meramalkan tentang masa depan Indonesia.

Misalnya saja peramal Wirang Birawa yang menyebut mengenai akhir dari virus corona pada April 2020.

"April mulai terlihat tanda-tanda COVID-19 akan berakhir di negri ini, pertengahan tahun semuanya akan kembali normal, nanti ada akan ada seorang wanita jenius penemu vaksin untuk virus ini 'FIRASAT'," kata di akun Instagram-nya, Minggu (15/03).

Baca Juga: Dokter Covid-19 Terduduk Menangis Tolak Pelukan dari Anaknya saat Pulang ke Rumah, Sudjiwo Tejo: Utang Rasa Kami

Melansir Kompas pada Selasa (24/03), Pusat Permodelan Matematika dan Simulasi (P2MS) di Institut Teknologi Bandung (ITB) telah melakukan simulasi dan permodelan sederhana dalam prediksi penyebaran covid-19 di Indonesia.

Melalui penelitian tersebut, Indonesia diprediksi akan mengalami puncak jumlah kasus Covid-19 pada akhir Maret hingga pertengahan April 2020.

Pendemi corona ini diperkirakan akan berakhir pada saat kasus harian terbesar berada di angka sekitar 600 persen.

Baca Juga: Bak Ketiban Durian, Driver Ojol Kegirangan Usai Antar Pesanan, Ternyata yang Order Adalah Sosok yang Dikenal Sering Beri Tip Jutaan

Lonjakan kasus ini diprediksi akan terjadi pada bulan April.

Setali Tiga Uang dengan Peramal Wirang Birawa, Peneliti ITB Juga Beberkan Akhir Penyebaran Virus Corona di Indonesia pada Akhir April 2020, Namun dengan Syarat Berikut Ini!
Instagram @wirangbirawa

Setali Tiga Uang dengan Peramal Wirang Birawa, Peneliti ITB Juga Beberkan Akhir Penyebaran Virus Corona di Indonesia pada Akhir April 2020, Namun dengan Syarat Berikut Ini!

“Perlu dicatat, ini hasil pemodelan dengan satu model yang cukup sederhana, tidak mengikutkan faktor-faktor kompleksitasnya tinggi, “ ujar tim peneliti Nuning Nuraini dalam keterangan tertulis, Kamis (19/03).

Source : Nova

Editor : Rina Wahyuhidayati

Baca Lainnya

Latest