Pendapat ini diutarakan oleh Marina Rudyak, seorang pakar bantuan luar negeri China di Universitas Heidelberg, Jerman.
Dengan melakukan pendekatan ini, China mencoba untuk menulis ulang narasi Covid-19, dan menangkis kritik yang mengarah ke transparansi informasi wabah.
"Kini, China menjelma jadi penyelamat negara-negara lain, yang entah menunda respons atau kurang siap daripada China," lanjut Rudyak dikutip dari AFP.
Presiden Xi Jinping telah menjanjikan bantuan pada Italia dan Spanyol, dua negara di Eropa dengan dampak terparah akibat virus corona.
Kantor berita Xinhua melaporkan, Xi telah berbicara dengan Perdana Menteri Italia dan Spanyol melalui penggilan telepon.
Uni Eropa "bersyukur"
Dua tim medis China telah dikirim ke Italia sebagai perwujudan solidaritas tingkat tinggi dengan mitra Uni Eropa.
Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan di Twitter pekan ini bahwa China akan "segera" mengirim dua juta masker ke Eropa.
Ursula juga mengucapkan terima kasihnya kepada Perdana Menteri Li Keqiang.
Dia mengatakan, Uni Eropa telah membantu China pada Januari dengan menyumbangkan peralatan.
"Kali ini kami yang berterima kasih atas dukungan China," tulisnya di Twitter.