Saat itulah pelaku lainnya menjerat leher korban menggunakan seutas tali yang sudah disiapkan.
"Selanjutnya tersangka menikam korban di bagian dada, dan wajah dengan menggunakan obeng dan pisau," sambung Irsan.
Setelah yakin bahwa korban sudah meninggal dunia, pelaku kemudian membuang mayat korban di kawasan Jalan Rahayu Pasar 12 Tembung, Kecamatan Percutseituan.
"Oleh kedua pelaku, mobil korban kemudian hendak dibawa menuju Batam," tambah Irsan.
Terlacak Lewat GPS
Pelaku pembunuhan dan perampokan itu tampaknya tak menyadari bahwa dalam mobil curiannya tertanam GPS.
Niat pelaku yang semula hendak membawa mobil korban menuju Batam pun gagal.
Pasalnya istri korban merasa curiga saat melalui GPS ia melihat mobil suaminya bergerak ke tempat tak biasa.
Istri korban, Novita merasa curiga karena suaminya tak kunjung pulang.
Novita makin curiga lantaran HP milik korban dalam keadaan mati.
"Istri korban menjadi curiga setelah mengecek GPS mobil suaminya yang dalam keadaan bergerak ke arah Percutseituan," sambung AKBP Irsan.