Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sering Cukur Rambut Kemaluan, Rupanya Ada Risiko Tersembunyi di Baliknya, Hati-hati Penyakit Ini Siap Mengintai!

Aditya Eriza Fahmi - Kamis, 19 Maret 2020 | 21:00
Sering Cukur Rambut Kemaluan, Rupanya Ada Resiko Tersembunyi Dibaliknya, Penyakit ini Siap Mengintai!
Freepik

Sering Cukur Rambut Kemaluan, Rupanya Ada Resiko Tersembunyi Dibaliknya, Penyakit ini Siap Mengintai!

Suar.ID -Bagi beberapa wanita, rambut kemaluan sering dianggap mengganggu.

Tak jarang mereka pun memutuskan untuk mencukur rambut kemaluan ini.

Namun tahukah Anda, jika rambut kemaluan ini sebenarnya merupakan pencegah atau bisa menangkal infeksi.

Memang pada kenyataannya bulu kemaluan itu kerap membuat risih sebagian wanita.

Baca Juga: Tewas di Tangan TNI, 4 Mayat Anggota ini Malah Dibakar Oleh Teman-temannya Sendiri Sesama Kelompok Pengacau, Sudah Gitu Diumumkan di Media Sosialnya Lagi!

Malah ada sebagian wanita yang menganggap rambut kemaluan itu sesuatu hal yang mengganggu, juga mengganggu penampilan daerah kewanitaan.

Karenanya tidak sedikit wanita yang rutin dan rajin melakukan waxing bulu kemaluan.

Untuk kita ketahui, walau tidak dilarang mencukur atau waxing bulu kemaluan wanita.

Tapi alangkah baiknya wanita mengetahui lebih jauh mengenai pubic hair ini.

Baca Juga: Tak Hanya Mengklaim Bisa Usir Jin dan Mendatangkan Malaikat, Ningsih Tinampi Juga Mengaku Bisa Merasakan Sakitnya Kena Virus Corona: Badan Seperti Mreteli

Menurut Dr Vanessa Mackar, Konsultan Obstetrician dan Ginekolog dari Royal College of Obstetricians and Gynecologists, Inggris, melansir dari Kompas.com, rambut kemaluan wanita yang berada di sekitar vagina mempunyai tugas penting bagi kesehatan vagina.

Menurutnya, "Rambut kemaluan menjadi penghalang alami untuk menjaga kebersihan, untuk mengurangi kontak dengan virus dan bakteri, dan untuk melindungi kulit halus vulva."

Masih menurut Mackar, rambut kemaluan juga berfungsi untuk mencegah partikel asing seperti; debu dan bakteri patogen bisa masuk ke tubuh melalui daerah kemaluan.

Baca Juga: Viral Video Panas Siswi MTs di Tasikmalaya, Berikut ini Beberapa Fakta yang Terungkap, Korban Sempat Dimintai Uang Hingga Diancam Santet

Selain itu, rambut di area vagina juga membantu mengontrol kelembaban area yang menurunkan risiko infeksi jamur.

Hal senada diinformasikan dengan lengkap oleh MayoClinic.org.

Menurut Mary Marnach, M.D, yang menjawab pertanyaan masyarakat mengenai mencukur rambut kemaluan wanita, tidak ada alasan medis atau higienis untuk menghilangkan sebagian atau seluruh rambut kemaluan seorang wanita.

Jika rambut kemaluan atau bulu kemaluan wanita dicukur atau di waxing, selain prosesnya menyakitkan, juga bisa menyebabkan banyak efek samping yang tidak banyak diketahui wanita, yaitu:

Baca Juga: Masih Ingat Legenda Tinju Mike Tyson? Dia Baru-baru Ini malah 'Berharap' Mati: Hidup Mungkin Lebih Rumit daripada Mati Untukku

* Vagina atau area vagina menjadi gatal. Malah bisa menyebabkanb gatal yang parah

* Kelamin wanita alias vagina, jika mencukurnya dengan waxing bisa saja mengalami luka bakar karena waxing

* Sangat bisa mengalami abrasi atau luka selama pencukuran atau waxing

* Bisa muncul tunggul, ruam, benjolan dan rambut tumbuh ke dalam

Baca Juga: UPDATE TERBARU 25 Orang Meninggal Dunia karena Virus Corona di Indonesia, sementara yang Positif Virus Corona Meningkat Jadi 309 Orang

* Sangat mungkin akan terjadi Infeksi bakteri

* Berpeluang besar risiko tertular atau menularkan infeksi virus, seperti herpes simplex atau HPV, karena luka atau iritasi kulit yang membuat kulit lebih rentan.

Mackar pun mengingatkan, jika mencukur rambut kemaluan wanita bisa berisiko iritasi dan membuat folikel rambut yang tertinggal terinfeksi.

Bahkan, mencukur rambut kemaluan juga dapat meninggalkan luka mikroskopis.

Baca Juga: Akhirnya Ditemukan Juga, Begini Cara Kekebalan Tubuh Manusia Menangkal Virus Corona

"Ketika iritasi itu dikombinasikan dengan lingkungan yang hangat dan lembab di area kelamin, ini mendatangkan risiko berkembangnya bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit," papar Mackar.

Untuk diketahui, rambut kemaluan di daerah genital juga membantu meminimalkan kontak kulit dengan seseorang yang mungkin sudah memiliki penyakit menular seksual.

Ini terjadi karena rambut di area vital akan membantu mencegah kontraksi.

"Mencukurnya bisa sangat merugikan karena membuat wanita berisiko lebih tinggi terkena penyakit kelamin, seperti kutil kelamin," kata Mackar.

Baca Juga: Sosok ini Anjurkan Warga Malaysia Taati Aturan Lockdown, Kalau Tidak bakal Ada Virus Corona Gelombang 3 yang Sedahsyat Tsunami!

Hal ini juga dapat menyebabkan kerusakan ringan yang tidak nyaman, seperti luka bakar, kemerahan, lecet dan gatal.

Mencabut rambut kemaluan pun dapat menyebabkan kerusakan kulit dan infeksi. Bahkan, dapat menimbulkan rasa sakit yang berakibat pada infeksi atau radang, atau yang dikenal dengan folikulitis.

Dalam banyak kasus, folikulitis akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika terjadi dalam kondisi parah, dokter biasanya memberikan antibiotik untuk mengobati kondisi tersebut.

Baiknya jika ingin mencukur rambut kemaluan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Baca Juga: Pesan Mengharukan Tenaga Kesehatan di Malaysia yang Tangani Virus Corona: Saya Kerja untuk Kamu, Kamu di Rumah Saja untuk Kami

(Gazali Solahuddin)

Artikel ini telah tayang di Gridhealth.ID dengan judul"Jangan Cukur Rambut Kemaluan Wanita, Risikonya Tak Seindah Apa yang Kita Lihat".

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x