Produk dan produksi tidak cukup.
Perlu yang namanya merek.
Produk dan produksi adalah tubuh, merek adalah roh.
Maka perusahaan-perusahaan rokok ini mulai me-rebranding mereknya.
Nama tetap sama.
Hanya perlu dipermak di sana-sini agar nama itu menjadi merek yang seksi.
Jika mengeluarkan produk baru, tidak sekedar bertumpu pada merek lama, namun juga dimunculkan merek baru yang berorientasi nasional (global).
Lahirlah merek seperti AMild, Star Mild, Class, LA Light, U Mild, Pro Mild, Diplomat.
Konsumen tidak sekedar memilih produk rokoknya.
Terlebih pada konsumen rokok pemula.
Mereka mengonsumsi lebih pada merek rokok tersebut.
Apalagi citarasa rokok-rokok keluaran terbaru nyaris sama.