Untuk konteks rokok, maka produk yang dihasilkan mayoritas adalah rokok kretek.
Hal demikian selaras dengan produk dari pabrik Tjap Bal Tiga yang mana Nitisemito bersama istrinya sebagai penemu rokok kretek.
Pabrik-pabrik rokok tersebut menjaga kualitas yang dihasilkan agar rokok tetap dikonsumsi pelanggannya.
Pun dengan rokok yang berkualitas, akan mudah untuk mendapatkan pelanggan baru.
Produksi berkelindan dengan keberlangsungan produk rokok yang dihasilkan.
Intinya perusahaan menjaga agar proses pembuatan rokok berkelanjutan sehingga stok rokok di pasar tidak pernah kosong.
Pun jika terjadi lonjakan permintaan, proses produksi pada setiap pabrik terjamin.
Gabungan antara produk yang berkualitas dan produksi yang berkesinambungan menjadikan pabrik rokok dapat menciptakan varian-varian baru.
Lalu terjadi perubahan zaman.
Terjadi pula perubahan perilaku konsumen.
Ditambah dengan persaingan antar produk rokok yang semakin sengit.
Tidak hanya antar perusahaan lokal, namun juga rokok impor gencar masuk ke pasar Indonesia.