Menurutnya, kedua pasangan suami istri itu tidak pernah meminta uang sepeser pun untuk mengobati pasiennya.
Termasuk saat menyembuhkan Slamet dari sakit kepala yang berkepanjangan, karena sifatnya hanya menolong.
Jika ada pasien yang sembuh, biasanya diminta untuk memotong kerbau sebagai ungkapan syukur atas kesembuhannya.
Namun hal itu tidak bersifat mutlak, semua kembali kepada diri masing-masing pasiennya memiliki uang atau tidak.
"Kalau mau ya silakan saja memotong kerbau istilahnya syukuran. Nggak juga boleh," jelas dia.
Pasiennya datang dari sejumlah daerah itu meminta untuk kesembuhan, dan yang paling jauh dari Kalimantan.
Namun, pasien yang ingin disembuhkan itu tidak perlu datang langsung ke sana karena bisa lewat telepon.
"Lewat telepon bisa, tidak harus datang ke sini," ujar dia.
Makanya, dia juga kaget kenapa sepasang suami istri ditangkap karena diduga kasus penipuan padahal diketahui tidak pernah meminta uang.
"Yang saya tahu cuma penyembuhan saja, tidak ada penggandaan uang atau yang lainnya," jelas dia.
Diberitakan sebelumnya, sepasang suami istri bernama Sasono dan Sukristin ditahan petugas kepolisian karena diduga melakukan penipuan dengan modus penyembuhan di Dukuh Beji, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Kamis (12/3/2020) malam.