"Ini adalah gambar seorang wanita dengan terikat, lalu ada tulisan 'keep calm and give me torture."
Susatyo mengatakan, pihaknya akan langsung memeriksa dan mempelajari seluruh bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.
"Ini akan menjadi bahan-bahan yang akan kami kumpulkan dari TKP untuk bisa kami kaji," kata dia.
Tak pelak, kasus pembunuhan ini pun menarik perhatian dari psikolog sekaligus pakar mikro ekspresi, Poppy Amalya.
Melalui akun Instagram pribadinya, Sabtu (7/3/2020), Poppy mengaku prihatin dengan kasus pembunuhan yang melibatkan anak di bawah umur ini.
Poppy pun lantas menganalisa tulisan yang ada di buku catatan pelaku yang kini dijadikan barang bukti pihak kepolisan.
Menurutnya, coretan NF yang berupa garis putus-putus menggambarkan pelaku tengah emosi dan marah.
"1. Perhatikan coretannya: gambar proyeksi emosi: terputus2, gambar orang diikat, kaki kanan terputus: hal ini menggambarkan emosi tertahan dan kemarahan, kaki terputus lemah. Ia memproyeksikan dirinya lemah tidak punya pegangan. Berulang kali garis terputus: kecemasan, warna yang gelap: kondisi emosi marah,"tulisnya.
Dari sisi tulisan, NF berulang kali menuliskan kata ayah, yang menurut Poppy, pelaku menyimpan kemarahan terhadap ayahnya.
"2. Tulisan: proyeksi perasaan. Berulang kali kata "ayah" muncul: biasanya kalau sampai pengulangan artinya ada fokus ke arah tsb: asumsi: lemahnya hubungan dengan ayah.