Follow Us

Psikolog Ungkap Makna Terselubung Tulisan Tangan Remaja yang Tega Bunuh Bocah 6 Tahun

Adrie P. Saputra - Minggu, 08 Maret 2020 | 10:15
Kasus pembunuhan bocah 6 tahun oleh remaja 15 tahun
Tribun Jakarta/Dionisius Arya Bima Suci

Kasus pembunuhan bocah 6 tahun oleh remaja 15 tahun

Dan ada kemarahan terhadap figurnya: karena ada kata "mati". Dan karena tidak kekuar emosinya; asumsi saya ia proyeksikan kemarahannya yang terpendam kepada ayah ia proyeksikan kepada anak kecil di bawah usianya. Sebagai pelampiasannya."

"3. Kenapa sampai melakukan: informasi di baca ybs kerap menonton youtube horor yang mungkin ada tindakan sadis, nah karena semua yang visual langsung masuk ke bawah sadar.

Di bawah sadar manusia letak syaraf yg atur gerakan atau perilaku. Jadi tanpa di analisa maka ia melakukan tanpa sadar. Di dukung oleh kemarahan."

Pakar mikro ekspresi ini menyebut bahwa pelaku masih memiliki hati nurani hingga berani menyerahkan pada polisi.

"4. Menyerahkan diri: masih ada hati nurani dan rasa bersalah."

Selain itu, Poppy juga memberikan solusi agar pelaku mendapat mendampingan dari seorang psikologi.

Poppy menyarankan agar keluarga selalu mengajarkan kecerdasan emosi kepada anak agar kasus seupa tidak terjadi.

"5. Solusi: segara ada pendampingan psikolog BENERAN, khususnya psikolog klinis. Ambil hikmahnya ibu2 dan bapak2 utk memahami pentingkan arti "komunikasi dalam keluarga", ajarkan anak mengenal kecerdasan emosi. Dan pantau penggunakan you tube. Karena langsung masuk ke bawah sadar anak. Semoga keluarga kita di jauhkan hal negatif. Dan sayangi keluarga... untuk keluarga korban, turut berduka cita.

Untuk pelaku segara di dampingi psikolog. Untuk penanganan dan teknik pembahasan pemikiran ada di #myhopebukupertamapoppy. Semua gambaran saya masih asumsi. Polisi pasti jauh lebih baik menanganinya secara profesional," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Nakita.ID dengan judul: Makna Terselubung Tulisan Tangan Remaja yang Tega Bunuh Bocah 6 Tahun, Begini Arti Mendalam 'Ayah' Menurut Pandangan Psikolog

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest