Perubahan besar inilah yang disampaikan Hendra - nama panggilannya - ketika bertemu dengan putra salah seorang korban Bom Bali 1, Garil Arnandha pertengahan Oktober 2019.
"Satu malam, saya emosional, lagi ingat bapak.
Saya lihat anak saya yang pertama tidur.
Saat menatap anak saya waktu tidur, saya menangis.
Saya harus membahagiakan dia," ceritanya kepada Garil, dikutip dari Kompas.com.
"Jangan sampai anak saya bernasib sama seperti saya.
Dari apa yang saya jalani, itu sungguh sangat sangat berat.
Orang-orang di seputar saya mengucilkan dan saya gak mau nantinya anak saya bernasib sama seperti saya.
Saya berusaha mengembalikan agar bisa diterima lagi."
"Kalau keluar rumah, saya peluk anak.
Andaikan saya melakukan hal seperti bapak, anak saya ini peluk siapa?… Itu yang membuat saya sadar.