Sebelum Yasinta ditemukan, rupanya Suraji sempat berusaha mencarinya seorang diri.
Ia menceritakan selepas salat Subuh Sabtu pagi, Suraji memutuskan untuk turun sendiri ke sungai yang telah menewaskan 10 siswi SMPN 1 Turi tersebut.
Rasa gelisah yang begitu besar membuat Suraji nekat mencari anaknya tanpa peralatan khusus.
Ketika sedang dalam proses pencarian, ia justru merasakan kakinya kram lantaran terendam terlalu lama di dalam air.
Beruntungnya ayah satu anak ini langsung ditolong oleh anggota keluarga yang ikut menyusul.
“Saya gelisah. Pas habis Subuh, saya langsung ke dekat posko itu. Turun lewat jembatan. Saya nyusur sendiri, sampai saya keram di sana, hampir nggak gerak. Untung ternyata ada keluarga yang ikut juga,” katanya.
Sehari sebelum akhirnya nekat menyusuri sungai Sempor, Suraji sudah mencoba mencari ke semua posko, puskesmas hingga sekolahan.
Ada harapan besar bagi Suraji untuk melihat salah satu korban selamat adalah anaknya.
Namun sayang, harapannya hanyalah tinggal harapan.