Hanizamal seketika merinding, bulu kuduknya berdiri.
Insinyur itu kemudian melihat sekeliling karena takut makhluk itu tidak benar-benar pergi tapi justru memanggil 'teman-temannya' datang.
Tanpa menunda, ayah tiga anak itu mengganti baju dengan yang lebih bersih.
Dia kemudian menyalakan mesin mobil dan menuju Tempat Istirahat dan Pemeliharaan Tanjung Malim (R&R) untuk beristirahat.
"Ketika saya tiba di R&R sekitar jam 3 pagi, saya membeli air dan pedagang itu terkejut melihat saya," kisahnya.
"Saya terkejut dan bertanya kepadanya mengapa dia terkejut, dia berkata ‘tidak ada apa-apa, bang, nanti abang kembali ke mobil dan lihat badan abang'," katanya, yang tidak curiga pada awalnya.
Setelah membeli air, Hanizamal kembali ke mobil dan menyalakan lampu untuk melihat kondisinya.
Betapa terkejutnya dia melihat wajah dan tangannya berlumuran darah seolah-olah dia baru saja dicakar.
Yang mengejutkan, Hanizamal tidak merasa begitu sakit dan bingung karena darah di wajahnya terlihat begitu banyak seperti luka parah.
Dia kemudian membersihkan dirinya dan tidur beberapa jam di R&R karena terlalu lelah untuk melanjutkan perjalanannya kembali ke Penang.