Suar.ID -Warga Jerman sebelumnya dibuah heboh dengan kasus teroris yang menewaskan 9 orang.
Kesembilan orang ini tewas dalam serangan yang terjadi di dua buah bar Shisa di Jerman.
Tak cuma membunuh 9 orang tadi, pelaku rupanya juga membunuh ibunya sendiri setelah meneror 2 buah bar Shisa dan kemudian membunuh dirinya sendiri.
Dilansir Daily Mail pada Kamis (19/2), pelaku ini rupanya adalah seorang ahli teori konspirasi sayap kanan yang terobsesi dengan alien, pengontrol pikiran, pengorbanan setan, dan juga pengawasan yang dilakukan pemerintah.
Pelaku yang bernama Tobias Ratjhen merinci pandangan ekstrimisnya dalam 24 halaman yang kemudian diposting ke dalam sebuah situs web.
Sayangnya kini postingan tersebut sudah dihapus.
Pada postingan tersebut pelaku bersumpah akan memusnahkan seluruh negaratermasuk Israel, sebagian besar Timur Tengah, beberapa negara Asia, Afrika Utara, Amerika Tengah dan Selatan, yang Karibia, dan Jerman yang dianggapnya 'tidak murni'.
Pelaku yang diketahui berusia 43 tahun ini juga memposting sebuah kata-kata kasar yang menyerukan 'pemusnahan total' dari banyak ras atau budaya di tengah-tengah mereka.
Tobias Ratjhen ini menembak dan menewaskan 9 orang yang memiliki latar belakang asing dan kebanyakan dari mereka adalah warga negara Turki.
"Saya dapat membayangkan mengurangi separuh populasi," tulisnya.
Selain itu, pelaku juga mengklaim kalau dirinya ini tak pernah tidur dengan seorang wanita pun karena sedang diawasi oleh pemerintah.
Tak cuma itu,Ratjhen juga percaya dengan berbagai teori konspirasi anti-Semit.
Bersamaan dengan manifesto itu, Rathjen memposting rencananya untuk membantu tim sepak bola Jerman memenangkan Piala Dunia.
Rathjen juga bersikeras kalau dirinya bisa mengakhir perang yang terjadi di Afghanistan dan Irak dalam 10 tahun.
Situs web-nya ini juga berisi tautan yang berisi teori konspirasi terkemuka teremasuk juga pengakuan orang yang telah melakukan otopsi kepada alien.
Selain itu, ia juga menyelidiki kasus orang hilang dan penculikan oleh orang asing.
Dalam sebuah video yang diposting online hanya beberapa hari sebelum serangan teroris yang dilakukan Rathjen terjadi, ia mengoceh mengenai pangkalan militer bawah tanah di Amerika, dimana ia mengklaim kalau penyembah setan dan pelecehan terhadap anak-anak terjadi.
Ia pun mendesak orang-orang untuk bangkit dan menyebu ke markas tersebut.
Rethjen pun sempat memposting manifesto dan video online sebelum akhirnya melakukan penembakan di kota kelahirannya ini.
Pelaku melakukan aksinya ini sekitar pukul 10 malam pada rabu waktu setempat.
Selain menewaskan 9 orang, pelaku ini juga telah melukai 6 orang lainnya.
Setelah ituRethjen pun kembali ke rumah dan membunuh ibunya yang berusaia 72 tahun dan melakukan bunuh diri.
Latar Belakang Korban
Para korban yang terbunuh di bar Shisa ini memiliki latar belakang sebagai seorang imigran.
Hal ini juga dibenarkan oleh jaksa agung Jerman bernama Peter Frank.
Ia bahkan menambahkan kalau para korban ini berusia antara 21 hingga 44 tahun.
Sejumlah orang yang terluka dalam insiden teror ini juga memiliki asal-usul sebagai orang asing.
Turki sendiri kini telah mengkonfirmasi kalau ada 5 warganya termasuk beberapa etnis Kurdi yang ikut tewas dalam insiden teroris tersebut.
Menurut surat kabar Jerman Bild juga melaporkan kalau salah satu korban dalam insiden tersebut adalah seorang ibu dengan 2 orang anak yang berusia 35 tahun.
Gokhan Gultekin dan Ferhat Unvar yang juga merupakanpekerja di bar shisayang masing-masing berusia 22 tahun ini juga ikut tewas.
kedua pekerja ini juga merupakan orang Turki.
Sekain mereka ada juga warga negara Bulgaria , seorang lelaki Bosnia dan seorang wanita Polandia.