Follow Us

Asyik Ikut Kompetisi, 2 Pemain Bola Ini Tersambar Petir hingga Tubuhnya Hangus Mengeluarkan Asap, 1 Meninggal Dunia 1 Terluka Parah

Rina Wahyuhidayati - Sabtu, 22 Februari 2020 | 14:45
(Ilustrasi) Petir terganas di dunia ternyata ada di Indonesia.
Pixabay

(Ilustrasi) Petir terganas di dunia ternyata ada di Indonesia.

Suar.ID - Dunia sepak bola Indonesia tengah berduka.

Muhammad Fery (16), pemain sepak bola asal Konawe Selatan, Sulawesi Selatan tewas akibat tersambar petir.

Peristiwa tersebut terjadi di pertandingan Bupati Cup U16, Kamis (20/2/2020).

Pelatih Tim Persatuan Sepak Bola Tinanggea, yakni Sahrum mengungkapkan Ferry nampak terjatuh setelah tersambar petir.

Baca Juga: WNI Ini Nekat Curi 5.500 Masker hingga Dijebloskan ke Penjara di Hong Kong, Rupanya terdapat Alasan Mengharukan Dibaliknya

Sang pelatih juga mengungkapkan, sang pemain berusaha untuk berdiri namun tidak bisa akibat kesakitan.

"Teman di dekatnya yang lihat tadi ngaku memang (tubuh) almarhum mengeluarkan asap," kata Sahrum, Jumat (21/2/2020) seperti yang dilansir dari Tribun Kaltim (grup Surya.co,id).

Ferry semopat dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Namun nahas, akibat luka bakar yang berada di tubuhnya, sang pemain akhirnya tak tertolong.

Baca Juga: Mengerikan, Begini Detik-detik 2 Pemain Sepakbola Disambar Petir hingga Hangus dan Tubuh Mengeluarkan Asap, 1 Meninggal Setelah Dibawa ke Rumah Sakit

Selain Ferry, petir juga menyambar rekan pemain lainnya, yakni Musta (16).

Meskipun demikian, kondisi Musta tak separah yang dialami oleh Ferry.

Saat ini, pemain yang berusia 16 tahun itu menerima perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Konawe Selatan.

Menurutn keterangan pihak rumah sakit, kondisi Musta hingga saat ini telah berangsur membaik.

Persitiwa kabar duka bagi dunia sepak bola Indonesia terjadi saat hari ke-4 pelaksanaan turnamen sepak bola memperebutkan Bupati Cup I Usia 16 tahun.

Baca Juga: Hancur Hatinya, Ibu Ini Saksikan Langsung Putranya Di-Bully Lantaran Fisiknya, Bocah 9 Tahun Itu Sampai Berkata Ingin Bunuh Diri: 'Berikan Aku Pisau'

Turnamen yang diikuti 25 tim dari 25 kecamatan di Kabupaten Konawe Selatan itu berlangsung di Stadion Lababa Silondae, Konsel.

Sedangkan dua remaja yang tersambar petir merupakan pemain tengah yang memperkuat tim sepak bola Kecamatan Tinanggea ketika melawan Kecamatan Buke.

Akibat peristiwa ini, pertandingan terpaksa ditunda.

2 Pemain Sepak Bola Hangus Tersambar Petir hingga Tewas, Ternyata Petir Terganas Ada di Indonesia, Ini Lho Tempatnya

Dari hasil penelitian pada medio 2002 yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Dipl. Ing. Reynaldo Zoro dari Institut Teknologi Bandung, ternyata Depok memiliki petir yang paling ganas di dunia.

Bahkan rekor itu tercatat di Guinness Book of World Record.

Penelitian yang disponsori PLN Cabang Depok, pada bulan April, Mei, dan Juni 2002, dengan menggunakan teknologi lighting position and tracking system (LPATS), itu mendapati arus petir negatif berkekuatan 379,2 kA (kilo Ampere) dan petir positif mencapai 441,1 kA.

“Dengan kekuatan arus sebesar itu, petir mampu meratakan bangunan gedung yang terbuat dari beton sekalipun," kata Zoro kepada Warta Kota.

Selama ini, Indonesia memang dikenal sebagai negara dengan sambaran petir cukup tinggi. Zoro menjelaskan, kondisi meteorologis Indonesia memang sangat ideal bagi terciptanya petir.

Tiga syarat pembentukan petir - udara naik, kelembapan, dan partikel bebas atau aerosol - terpenuhi dengan baik di Indonesia sebagai negara maritim.

Baca Juga: Kesaksian Salma: Siswi SMPN 1 Turi yang Selamat setelah Mengikuti Kegiatan Pramuka Susur Sungai

Sebelumnya, penelitian Zoro dipusatkan di kawasan Tangkuban Perahu, Jawa Barat, dengan anggapan di daerah itu sambaran petir cukup besar.

Tak dinyana, penelitian mutakhir justru menemukan daerah Depok, khususnya wilayah selatan seperti Sawangan dan Cinere.

Menurut Zoro, Depok merupakan daerah yang dipengaruhi angin regional dan angin lokal. Yakni angin dari lembah dan angin gunung dari Bukit Barisan, serta angin lokal dari angin darat dan angin laut Kepulauan Riau dan Selat Malaka.

Gerakan angin itulah yang menyebabkan pembentukan awan petir dengan kerapatan dan sambaran petir sangat tinggi.

Hari guruh terbanyak di dunia

Zoro mengibaratkan Bumi sebagai kapasitor. Antara ionosfer dan Bumi, jika langit cerah, ada arus listrik yang mengalir terus-menerus, dari ionosfer yang bermuatan positif ke Bumi yang bermuatan negatif.

Tapi Bumi tidak terbakar, karena ada awan petir yang bermuatan listrik positif maupun negatif sebagai penyeimbang. "Yang positif turun ke Bumi, dan yang negatif naik ke ionosfer," kata Zoro.

Ketika langit berawan, tidak semua awan adalah awan petir. Hanya awan cumulonimbus yang menghasilkan petir. Petir terjadi karena pelepasan muatan listrik dari satu awan cumulonimbus ke awan lainnya, atau dari awan langsung ke Bumi.

Dalam terminologi Perusahaan Listrik Negara (PLN), instansi yang paling sering menanggung kerugian karena petir, sambaran dibedakan menjadi tiga jenis yang semuanya didata. Selain sambaran positif dan sambaran antarawan, ada juga sambaran negatif, yakni lompatan listrik dari Bumi ke ionosfer.

Baca Juga: Risma Akui sering Tolak Tawaran Bermacam-macam yang Disodorkan oleh Mantan Presiden Ini, Alasannya Bikin Satu Panggung Heboh!

Dalam catatan PLN Depok, sepanjang tahun 2001 terjadi 340 kali sambaran positif, 8.520 kali sambaran negatif, dan 1.151 sambaran antarawan. Kekuatan maksimum yang tercatat 290,2 kA.

Sambaran negatif yang jumlahnya jauh lebih tinggi daripada sambaran positif atau antarawan, diduga karena kandungan besi tanah di Depok terbilang tinggi. Penelitian ahli geologi UI mendapati tingginya kandungan besi di sekitar Depok, khususnya di danau buatan di Kampus UI.

Menurut Zoro, sambaran petir di Depok terjadi hampir sepanjang tahun. Yang tertinggi pada bulan Maret, April, dan Mei, atau pada musim hujan. Sambaran agak mereda di bulan Februari.

Mengutip data yang didapat pada laboratorium yang dipimpin Zoro di ITB, Jaringan Deteksi Petir Nasional, Indonesia memiliki hari guruh (hari terjadinya petir dalam setahun) 200 hari. Sementara Brasil 140 hari, Amerika Serikat 100 hari, dan Afrika Selatan 60 hari.

(Agus Surono)

Baca Juga: Pengen dapat iPhone 11 Gratis? Caranya Gampang Banget, Cukup Berikan Informasi Mengenai Keberadaan 2 Sosok Buronan KPK Ini, maka Smartphone Canggih Itu bisa dalam Genggamanmu!

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 2 Pemain Bola Indonesia Tersambar Petir hingga Berasap di Lapangan, 1 Meninggal. Ini Kronologinya dan Intisari Online dengan judul Wow, Petir Terganas di Dunia Ada di Indonesia! Ini Dia Lokasinya

Source : intisari, Surya

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular