Lalu, lanjut Yayu ia dan para WNI dari Wuhan lainnya singgah di bandara Hang Nadim Batam, dan kemudian kembali terbang menuju Natuna.
"Dalam proses evakuasi ini ada yang tak kalah menarik dari petugas dan perlakuan kepada kami.
Bukan yang aneh ya, tapi menurut saya unik sih.
Seperti petugas menggunakan alat pelindung diri bak astronot, kami disemprot disinvektan anti virus. Iya aneh saja gitu," ucap Yayu bercerita.
"Tapi itu tidak masalah," imbuhnya.
Masih melanjutkan cerita, Yayu bersama ratusan WNI lainnya di dalam hanggar Natuna mulai menjalani aktivitas sebagai warga observasi.
"Iya tentu berbeda dari aktivitas kami biasa di kampus maupun di kampung halaman.
Tiga kali sehari kesehatan diperiksa, diberi vitamin dan aktivitas lainnya terjadwal hingga 14 hari terus berlangsung demikian," ungkap Yayu.
Hari demi hari pengenalan dan saling dekat satu sama lainnya mulai berlangsung.
"Bak PDKT kalau kata orang. Di sini banyak yang cinlok (cinta lokasi) Bang. Ini kawan saya ada," sebut Yayu dengan nada keras.