Saat kejadian, dia mengaku sedang tidak berada di sekolah.
Kendati demikian, kata Jonggor, DP saat ini telah dijatuhkan skors, sementara HM tidak diketahui keberadaannya.
"Dia (HM) kurang tahu. Entah masuk apa enggak. Kalau yang satunya, DP saya skors," katanya.
Sementara itu,HM mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi saat proses belajar, di Lantai III, DP, guru honorer sekaligus anak kepala sekolah datang ke kelas tanpa izin memanggil siswa.
"Aku terkejut saat dia datang dan sontak memanggil murid dari kelasku, waktu itu kami sedang bahas soal matematika karena kelas III kan mau ujian. Itu baru satu jam proses belajar dari pukul 07.30 WIB," ungkapnya,melansir dari Tribun Medan.
Saat memanggil dua siswa itu, DP, tidak izin kepada HM, sebagai pengampu mata pelajaran yang sedang berjalan.
"Usai dipanggilnya siswa itu, dia (DP) langsung balik badan dan turun ke bawah.Lalu murid yang dipanggil itu langsung menghadap saya dan minta izin. Saya tidak izinkan sebab tidak ada keterangan padaku mengapa siswa itu dipanggil.
Lagian, DP tidak ada kasih tahu apa-apa kepadaku perihal anak yang dipanggil, permisi pun tidak," ujarnya.
Setelah lima belas menit, DP kembali datang dengan arogansinya serta menyuruh anak yang dipanggilnya turun ke bawah.
"Dia langsung bilang, siapa tadi yang kupanggil itu, kenapa belum turun? Arogansi luar biasa lah," ujarnya.