"Ada titik jenuh juga, terus galau, gelisah akan hidup."
"Saya itu seorang laki-laki punya istri, nanti ke depannya akan seperti apa kalau seperti ini terus?" ungkapnya.
"Alhamdulillah, saya waktu itu belajar sedekah."
"Awalnya tahun 2009, gara-gara nonton TV tentang sedekah," imbuhnya.
Prianggono pun akhirnya memutuskan untuk memulai hidup baru.
Ia meninggalkan Semarang dan pindah ke Sleman, Yogyakarta.
Di kota ini dia memulai hidup baru bersama istrinya.
Ia kemudian membuka usaha dengan berjualan soto.
Baca Juga: Pimpin 60 Preman Serang Ruko, Hercules Dituntut di Pengadilan Hari Ini
Dari sana juga ia kenal dengan komunitas muslim.