David mengatakan hasilnya bisa berbeda seandainya para guru lebih peduli dan memahami ketika berhadapan dengan siswa mereka.
Dia mengatakan ibu anak laki-laki itu telah menasehati putranya untuk belajar lebih keras sehingga dia bisa segera pindah ke kelas yang lebih baik tanpa harus mengajukan.
"Hari ia bunuh seharusnya menjadi hari pertama ia menghadiri les tambahan untuk meningkatkan nilainya, tetapi itu tidak pernah terjadi," tambahnya.
Dugaan sang siswa bunuh diri karen masalah perundungan menguat lantaran, David mengungkap Logamitraa tidak memilki masalah di rumah.
Sementara itu, beberapa teman sekolah Logamitraa mengaku tidak bahagia setelah dipindahkan ke kelas kedua terakhir di sekolah.
"Beberapa guru menegur dan mempermalukannya karena hal sepele.
"Dia mengatakan kepada kami bahwa dia ingin mengubah kelas tetapi tidak berhasil.
Dia mungkin tidak memiliki nilai bagus tetapi dia tidak gagal di mata pelajarannya.
Kami sangat hancur karena dia mengakhiri nyawanya sendiri," kata salah satu teman sekolahnya.
Ketika dihubungi, direktur Departemen Pendidikan Negara Malaysia, Abdul Rashid Abdul Samad mengatakan mereka akan menyerahkannya kepada polisi untuk diselidiki.