Saat itu, baru Komaroh tahu bahwa telur asin yang dijualnya berwarna tak lazim.
Komaroh kemudian memberitahukan hal tersebut ke perangkat desa.
Selain itu, semua telur yang belum dijual ditarik.
"Saya dapat pesanan 40 butir telur asin untuk hajatan tanggal 2 Februari 2020. Pembeli komplain kok warnanya begini, ya sudah dibawa ke sini saja, ditarik semuanya," kata Komaroh.
Wanita paruh baya ini telah menggeluti usaha telur asin di rumahnya selama lebih kurang tiga tahun.
Komaroh mengaku baru kali ini mendapati telur asin buatannya seperti itu.
Diolah seperti biasa
Komaroh bercerita jika tidak ada yang berbeda dalam proses pembuatan telur asin yang sudah rutin dilakukannya.
Namun, ia sempat heran setelah telur tersebut dikukus selama lima jam.
Saat dibuka telur tersebut terlihat berwarna kecoklatan dan hitam.