Kasus ini terungkap setelah korban merasakan sakit di sekitar alat vitalnya dan mengadu kepada orangtua sebelum akhirnya melapor ke Polres Metro Jakarta Barat.
"Pelaku kami tangkap ketika pelaku mencoba kembali menghubungi korban," ucap Audie.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya juga mengatakan bahwa tersangka lain, yakni RD, merupakan orang kepercayaan orangtua korban TE.
Karena sudah percaya kepada tersangka, kemudian menitipkan anaknya kepada tersangka.
Namun, kepercayaan disalahgunakan oleh RD.
"Pelaku bukannya menjaga korban, malah mencabuli," jelas Arsya.
Selain RD dan Y, polisi juga menangkap tersangka I dan ADS.
Kedua pelaku ini menggunakan media sosial untuk melancarkan aksi bejatnya kepada korban.
"Dua pelaku ini (I dan ADS) modusnya sama, yakni berkenalan di media sosial lalu merayu korban hingga mau diajak bertemu dan pelaku mencabuli korban," ucap Arsya.
Keempat tersangka kini dikenakan Pasal 81 UU Nomor 35 Tahun 2014 perubahan atas UU Nomor. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Sebelumnya, seorang remaja perempuan berinisial MR (13) menjadi korban percabulan oleh Y, pelaku yang mengaku dari pihak agensi.