Bahkan, mereka mendata warga yang layak mendapatkan bantuan.
Rencana kegiatan kemanusiaan tersebut membuat Kasnan tergugah dan mau bergabung dengan Keraton Agung Sejagat.
"Tapi, tidak serta-merta ikut. Saya bukan orang yang cepat langsung log in gitu saja. Saya harus berpikir panjang. Akhirnya ikut, siapa tahu bagus," kata Kasnan.
Setelah sang Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat ditangkap, Kasnan menyadari ada yang salah dalam komunitas itu.
Buruh tani asal Kulon Progo.
Saat ini ia hanya bisa memantau perkembangan kasus tersebut dan tidak mau mengingat ketika ia masih bergabung dalam keraton fiktif tersebut.
"Saya sudah putuskan semalam untuk melupakan," katanya.
Ia juga bersyukur istri dan anak-anaknya tetap baik dan menghargai dirinya.
"Ini jadi ujian bagi keluarga kami."
"Saya menerima semua masukan dari istri dan anak-anak. Kalau keluarga tidak ada yang piye piye, (hati) saya jadi tenang. Kalau keruh ya malah tidak enak," katanya.
Kasna juga bercerita, tetangga tetap bersikap seperti biasanya dan tidak ada tudingan miring bagi dirinya.