Suar.ID -Kasnan (40), seorang buruh tani asal Dusun Conegaran, Desa Triharjo, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah salah satu pengikut Kerajaan Agung Sejagat.
Ia adalah salah satu orang yang ikut berbaris membawa panji-panji bertuliskan aksara jawa saat kirab di Desa Pogung Juru Tengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, sepekan yang lalu.
Untuk mengikuti kirab tersebut, Kasnan harus merogoh uang Rp 2 juta untuk membeli seragam dan topi.
Uang itu juga syarat untuk mendaftar menjadi anggota Keraton Agung Sejagat.
Baju tersebut berwarna hitam dengan kancing emas.
Terdapat pangkat bertuliskan aksara jawa di pundak, serta bordiran emas di lengan bahu dan sekitar kerah baju.
"Istri belum tahu waktu itu. Saya dapat pakaian Kamis, saya pakai di sana (sebelum kirab). Kalau saya pakai sejak dari sini (Conegaran), bisa heboh kampung," kata Kasnan kepada Kompas.com, Jumat (17/1/2020).
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani itu mengaku tidak mengerti aksara jawa di panji yang ia bawa.
Ia hanya diminta untuk membawa panji tersebut dengan berjalan selangkah demi selangkah sejauh 1 kilometer.
Namun, ternyata ia harus menempuh jarak sejauh 3 kilometer.