Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ternyata bukan karena dapat Wangsit, Ini yang Diduga bikin Totok Santoso Mengaku sebagai Raja Keraton Agung Sejagat!

Ervananto Ekadilla - Jumat, 17 Januari 2020 | 17:00
Ternyata bukan karena dapat Wangsit, Ini yang Diduga bikin Totok Santoso Mengaku sebagai Raja Keraton Agung Sejagat!
Tribun Jateng

Suar.ID -Totok Santoso Hadiningrat membuat geger warga Indonesia, khususnya Purworejo dan sekitarnya karena mengaku sebagai 'Raja' Keraton Agung Sejagat.

Diketahui, rupanya Totok bukanlah warga Purworejo.

Sudah 2-3 tahun ini, ia tinggal di Sleman dan memiliki usaha angkringan di depan rumah kontrakannya.

Rumah kontrakan Totok berada di Jalan Berjo-Pare, RT 05, RW 04, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Juga: Belum lama Heboh Keraton Agung Sejagat, Kini Malah Muncul Sunda Empire, Begini Komentar Pemerintah...

Dalam kesehariannya,ada pengikut Totok yang berjaga di angkringan yang dilengkapi dengan beberapa gazebo itu.

Namun gerobak angkringan dan papan namanya telah tiada.

Menurut salah seorang warga, angkringan tersebut telah dibongkar aparat kepolisian saat menggeledah rumah kontrakan Totok, Rabu dini hari (15/01/20).

Totok dan 'ratunya', Dyah Gitarja Ratu Keraton Agung Sejagat alias Fanny Aminadia memang sudah diamankan pihak kepolisian dengan tuduhan awal melakukan penipuan.

Baca Juga: Sebelumnya Terlihat Berwibawa Saat Deklarasi Keraton Agung Sejagat, Kini Setelah Diciduk Polisi Sang Ratu Cuma Bisa Nangis Sesenggukan, Ternyata Sempat Curhat ke Ganjar Pranowo: Saya Diminta Ganti Baju Tahanan Tanpa Tahu Salahnya...

Menurut psikolog klinis Linda Setiawati, pimpinan Keraton Agung Sejagat, Totok Santoso mengidap waham.

Hal ini sama seperti mereka yang mengaku sebagai nabi atau malaikat seperti Lia Eden.

Waham merupakan suatu keyakinan yang tidak sesuai dengan realita sebenarnya, tapi diyakini dengan teguh oleh yang bersangkutan.

Waham digolongkan termasuk gangguan jiwa.

Tribun Jateng

Baca Juga: Selain Memiliki Angkringan, Tak Disangka Rupanya Raja Keraton Agung Sejagat Ingin Menjadi Youtuber! Konten Inilah yang Ingin Ia Buat dengan Memaksimalkan Rumah Kontrakannya

"Saya pertama kali baca tentang berita ini, ada orang yang mendirikan kerajaan dan mengaku dirinya sebagai raja."

"Pertama kali ketika saya membaca kalau di dunia psikologis, saya kepikiran langsung tentang waham," ujar Linda Setiawati, dilansir dari Youtube Metrotvnews.

Orang yang mengidap waham selalu berkeyakinan bahwa apa yang dia lakukan adalah benar.

Baca Juga: Miliki Makna Mendalam, Inilah Penampakan Prasasti Keraton Agung Sejagat yang Berukirkan Sperma hingga logo Kerajaan Majapahit

Meskipun orang di sekitarnya mengatakan bahwa itu adalah hal yang salah.

"Jadi walaupun orang di sekitarnya bilang itu tidak benar, tapi dia punya keyakinan yang teguh 'apa yang aku percaya ini bener'," imbuh Linda.

Waham terdiri dari berbagai jenis, namun jika dilihat dari kasus Totok Santoso diduga dia mengidap waham kebesaran.

Instagram Keraton Agung Sejagat

Baca Juga: Mengaku Jadi Raja Keraton Tapi Tempat Tinggal Ngontrak, Terungkap Rumah Lama Totok Santoso, Lokasi di Pingggir Rel dan Sudah Habis Terbakar

"Ada banyak jenis waham, kalau yang ini spesifiknya adalah waham kebesaran."

"Waham kebesaran merupakan keyakinan seseorang bahwa dirinya merupakan orang yang spesial."

"Sesuai dengan namanya kebesaran berarti seseorang ini merasa yakin bahwa dirinya itu seseorang yang spesial, seseorang yang punya kekuatan khusus atau kepintaran khusus."

"Contoh, menjadi seorang nabi atau raja, yang pada kenyataanya tidak demikian," jelas Linda panjang lebar.

Baca Juga: Masih Banyak yang belum tahu, Rupanya Raja Keraton Agung Sejagat bukanlah Penipu Sembarangan! Beginilah Modus Totok Santoso Hadiningrat dan Hukuman Berat yang akan Ia Terima

Penyebab munculnya waham bisa dari berbagai faktor, seperti genetik, lingkungan sekitar dan juga trauma di masa lalu.

"Kalau kita ngomongin soal penyebab munculnya waham, bisa beberapa faktor apakah mungkin memang secara genetik, selain faktor biologis ada juga faktor lingkungan dan trauma masa lalu yang perlu ditelisik lagi," tutupnya.

(Kompas.com)

Source :Kompas.com

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x