Follow Us

Bencana Banjir Jakarta telah Memakan Lebih dari 60 Korban Jiwa, Gubernur Jakarta Anies Baswedan Perintahkan Hal Ini Kepada Petugas Kelurahan, Netizen: Miskin Ide!

Ervananto Ekadilla - Jumat, 10 Januari 2020 | 09:30
Bencana Banjir Jakarta telah Memakan Lebih dari 60 Korban Jiwa, Gubernur Jakarta Anies Baswedan Perintahkan Hal Ini Kepada Petugas Kelurahan, Netizen: Miskin Ide!
Kolase Instgaram Info Jakarta dan Tribun Jakarta

Suar.ID - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberi perintah kepada pihak kelurahan untuk berkeliling di kelurahannya guna memberikan peringatan dini terjadinya banjir kepada masyarakat menggunakan pengeras suara dan sirine.

Peringatan dini itu diberlakukan setelah Pemprov DKI Jakarta mengevaluasi prosedur peringatan dini yang selama ini diberlakukan.

"Salah satu hal yang akan diterapkan baru, bila ada kabar (akan banjir), maka pemberitahuannya akan langsung ke warga," kata Anies saat diwawancarai oleh Kompas.com di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (8/1/2020).

"Jadi kelurahan bukan ke RW, RT, tapi langsung ke masyarakat berkeliling dengan membawa toa (pengeras suara) untuk memberitahu semuanya, termasuk sirine," ujarnya.

Baca Juga: Banjir Jakarta telah Menelan Lebih dari 60 Korban Jiwa, Sosok yang Dulunya Pernah Menjabat sebagai Wakil Gubernur Menemani Ahok Ini, Beri Tanggapan Menohok: Tanya Anies, Betul-betul Butuh Wakil Atau Mampu Sendiri!?

Anies mengatakan, saat banjir mulai terjadi pada Rabu (1/1/2020) dini hari, Pemprov DKI Jakarta sebenarnya telah memberikan peringatan dini sebelumnya.

Peringatan dini disampaikan melalui pesan berantai ke ponsel warga.

Anies menduga sejumlah warga tidak membaca pesan tersebut.

"Kemarin pada malam itu, pemberitahuan diberi tahu, tapi karena malam hari, diberitahunya lewat HP, akhirnya sebagian tidak mendapatkan informasi," ucap Anies.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Normalisasi Sungai kepada Anies Baswedan, Begini Jawaban Gubernur DKI Jakarta Itu: Itu Programnya Pak Menteri

Pada tahun baru, banjir melanda sejumlah titik di Jakarta, Bekasi, Tangerang, Tangerang Selatan, Lebak, dan Bogor.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat, sebanyak 67 orang meninggal akibat banjir tersebut.

Perintah yang diberlakukan oleh Anies Baswedan pihak kelurahan untuk berkeliling di kelurahannya guna memberikan peringatan dini terjadinya banjir kepada masyarakat menggunakan pengeras suara dan sirine pun menjadi perhatian netizen.

Melansir dari Kompas.com, salah satu netizen dengan akun SaveOurCountry mengomentari hal tersebut.

"Semakin Anies nyaring berbicara, semakin keliatan betapa beliau sangat miskin ide! keliatan bagaimana kualitas sesungguhnya anies baswedan."

Baca Juga: Jakarta Dikepung Banjir Anies Baswedan Kena Batunya, Dia Kini Digugat Tim Advokasi Korban: Gubernurnya Tidak Bekerja dengan Baik!

Muncul Petisi untuk Mencopot Anies Baswedan dari Jabatan Gubernur DKI Jakarta

Tribun Jakarta

Baru-baru ini muncul sebuah petisi online mengenai pencopotan Anies Baswedan dari jabatan Gubernur DKI Jakarta.

Hingga berita ini ditulis, lebih dari 230.000 orang telah mendukung petisi ini.

Baca Juga: Emak-emak Misterius Ini Tiba-tiba Viral Gara-gara Teriak Anies Gubernur Rasa Presiden, Siapa Dia Sebenarnya?

Tujuan dari petisi ini adalah agar Presiden Jokowi dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mencopot jabatan Gubernur DKI Jakarta dari Anies Baswedan.

Petisi tersebut dibentuk oleh akun 'Opini Kamu'.

Dalam petisi tersebut tertulis, Anies Baswedan dianggap gagal dalam pengambilan berbagai macam arah kebijakan dan keputusan.

Baca Juga: Muncul Petisi Copot Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI yang telah Ditandatangani Lebih dari 210.000 Orang, DPRD Jakarta: Selama Ini kan Memang Pak Anies tidak Fokus soal Banjir

Berikut isi petisi tersebut :

"Kegagalan demi kegagalan disertai kejanggalan telah membuat DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia semakin terpuruk di bawah kepemimpinan Saudara Anies Baswedan.

Mulai membengkaknya APBD DKI Jakarta 2018, gaji TGUPP yang tembus 70-an orang dengan biaya gaji puluhan juta rupiah per kepala per orang,

banjir muncul kembali, diskotik yang ditutup buka kembali, sampah menumpuk di mana-mana, pohon plastik, PKL yang merajalela mengambil badan trotoar, naiknya NJOP, susahnya mendapat layanan publik dan kesehatan,

rusunawa yang tidak terurus, trotoar Senayan yang tidak kunjung selesai, tiang bendera peserta ASIAN GAMES 2018 yang hanya ditopang bambu kecil yang dibelah, bongkar pasang jalur sepeda dan trotoar, pencantuman anggaran aneh bernilai miliaran di APBD 2020

dan terakhir karena ketidakbecusannya, banjir besar akhirnya melanda di hampir seluruh wilayah DKI Jakarta pada 1 Januari 2020 yang menyebabkan kerugian material dan korban meninggal.

Sudah saatnya Presiden Joko Widodo dan Menteri Dalam Negeri memanggil dan MENCOPOT Anies Baswedan dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta! Jangan ditunda lagi!"

Change.org

(Kompas.com/Tribun Solo)

Source : Kompas.com, Tribun Solo, Change.org

Editor : Ervananto Ekadilla

Latest