Sebelumnya dilaporkan bahwa Qassem Soleimani, Kepala Pasukan Quds Garda Republik Iran tewas akibat serangan rudal di Bandara Baghdad, Kamis (2/1/2020).
Pembunuhan dilakukan militer AS atas perintah Presiden Donald Trump.
Kematian Qassem menyulut kemarahan Iran dan Irak.
Iran bertekad membalas serangan ini menggunakan segala cara.
Namun kabar terbarunya, Presiden AS Donald Trump menarik diri dari peluang perang dengan Iran, setelah markas pasukannya diserang rudal.
Pada Rabu dini hari waktu Irak, Teheran membombardir Pangkalan Udara Ain al-Assad dan Irbil, markas bagi koalisi internasional.
Garda Revolusi Iran menyatakan, mereka menghantam markas itu setelah AS membunuh jenderal top mereka, Qasem Soleimani.
Dalam konferensi pers sore waktu setempat, Presiden Trump mundur dari kemungkinan terjadinya perang dengan tak mengumumkan operasi balasan.
Presiden 73 tahun itu mengatakan, tidak ada pasukan AS yang terluka akibat hantaman rudal balistik di Ain al-Assad dan Irbil.
"Iran nampaknya memilih untuk mundur, di mana hal itu bagus bagi semua pihak," katanya seperti dilansir AFP dan BBC.
Dia kemudian menambahkan, konfrontasi kedua belah pihak bisa dicegah dengan kekuatan ekonomi dan militer yang dipunyai AS.