Suar.ID - Potret memilukan seekor gorila yang diduga telah ditembak mati sebelum diajak foto memicu kemarahan di kalangan aktivis hak-hak hewan.
Melansir dari Daily Mail (7/1/2019), Foto yang memperlihatkan seekor gorila dikelilingi sekelompok pria itu diposting online oleh kelompok konservasi.
L'Association Gorilla mengatakan hewan itu 'ditembak mati secara ilegal'.
Mereka menunjukkan bahwa orang-orang di foto itu mungkin bertanggung jawab atas hal tersebut.
Baca Juga: Mitos Berbagai Hewan Ini Masuk Rumah, Pertanda Apakah ini Sebenarnya?
Foto itu diambil di dekat Brazzaville, ibu kota Republik Kongo.
Dalam sebuah pos media sosial, kelompok itu mengatakan:
"Ini adalah apa yang kita tidak akan pernah ingin lihat lagi,,,,".
“Gambar-gambar mengejutkan dari gorila dataran yang indah yang diambil secara ilegal, yang diekspos oleh pemburu tak sadar, diambil hanya beberapa hari yang lalu di Brazzaville Departemen Bowl Kongo Barat.
"Mari kita ingat sekali lagi bahwa pembantaian spesies yang dilindungi sangat dilarang oleh hukum Kongo,".
Sementara itu Koalisi Kesejahteraan, Aliansi Kera pun menambahkan:
"Membunuh gorila adalah kejahatan terhadap alam."
"Gorila liar terancam oleh pemburu liar, penyakit dan penggundulan hutan, dengan lebih dari 1.000 gorila gunung ada di alam liar, menurut WWF.
"Perburuan terus berlanjut karena kurangnya penegakan hukum nasional dan internasional, ditambah dengan sistem peradilan yang tidak efektif," kata badan amal itu.
Menurut mereka perdagangan komersial daging hewan liar, yang terjadi di seluruh Afrika bagian barat dan tengah, saat ini merupakan ancaman terbesar bagi gorila.
"Kera dibunuh terutama untuk memasok permintaan daging kelas atas di pusat-pusat kota, di mana konsumsi daging kera dianggap bergengsi di antara elit kaya," kata mereka.
Banyak Hewan Terbunuh karena Kebakaran Hutan di Australia
Hal memilukan lainnya yang menimpa hewan terjadi di Australia.
Kebakaran hutan membuat banyak hewan harus kehilangan nyawa.
Kebakaran hutan yang parah menyebabkan sedikitnya 24 orang tewas dan 200.000 rumah hancur.
Ribuan orang melarikan diri untuk tetap hidup melalui asap yang menggumpal setelah daerah besar antara Jembatan Bateman dan perbatasan dengan negara bagian Victoria dinyatakan "tidak aman".
Melansir dari WWF Australia, dilaporkan bahwa banyak hewan beradaptasi dengan baik untuk mengatasi kebakaran hutan, tetapi kobaran api saat ini "terlalu besar dan terlalu panas" bahkan untuk hewan-hewan yang melarikan diri.
Dilaporkan bahwa hewan yang berhasil melewati kebakaran hutan akan terus mati dalam beberapa minggu karena dehidrasi, kelaparan, penyakit, dan menjadi mangsa yang lebih mudah bagi kucing dan rubah liar.
Para ahli memperingatkan beberapa hewan yang mungkin berada di ambang kepunahan.
Kebakaran hutan yang merusak diperkirakan telah membunuh sepertiga populasi Koala Australia yang jumlahnya sudah sangat rendah.
Sekitar 8.000 makhluk berbulu diyakini telah musnah sementara ada juga ketakutan besar terhadap burung western ground parrot, burung bristlebird, dan dunnart yang jumlahnya bisa semakin menurun.
Hal memilukan lainnya dialami oleh seorang peternak yang terpaksa harus menembak 20 ekor sapi miliknya karena peristiwa kebakaran hutan di Australia itu.
Baca Juga: Inilah 5 Zodiak Paling 'Goal-Oriented', Mereka Selalu Siapkan Rencana Masa Depan!
Melansir dari Daily Mail (2/1/2019), Peristiwa memilukan itu harus dilalui oleh seorang pria bernama Steve Shipton dari Coolagolite di pantai selatan jauh New South Wales, Australia.
Pria ini terpaksa menembak sebagian sapi-sapi miliknya setelah mereka terluka parah dalam kebakaran hutan.
Bukan hal mudah bagi pria ini untuk membunuh sapi-sapinya, bahkan termasuk sapi muda yang tengah hamil.
Semoga hal-hal buruk yang terjadi kepad ahewan tersebut segera berakhir ya.
Baca Juga: Padahal Kapal China Makin Semena-mena di Perairan Natuta, TNI Malah Katakan Hal Tak Terduga Ini!