"Ketika seseorang menyatakan perang, apakah kamu ingin menanggapi peluru dengan bunga? Mereka akan menembakmu di kepala."
Selama sesi terbuka dalam parlemen di Teheran, Presiden Trump disebut sebagai "teroris dalam gugatan" setelah ia mengancam akan memukul 52 situs Iran dengan keras jika Teheran menyerang aset Amerika atau AS.
Soleimani adalah arsitek operasi klandestin dan militer Teheran di luar negeri sebagai kepala Pasukan Quds Pengawal Revolusi.
Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei berjanji pada hari Jumat bahwa Iran akan membalas dendam keras atas kematiannya.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa jika ada serangan Iran lebih lanjut pada target AS, Washington akan menanggapi dengan serangan sah terhadap pembuat keputusan yang mengatur serangan tersebut.
Kim Jong-un Ikut Memanaskan Suasana Ketegangan Amerika dan Iran
Menyambut tahun Baru 2020, Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un sudah memanaskan suasana.
Pada Rabu (1/1/2020), Kim mengatakan negaranya akan terus mengembangkan program nuklir dan memperkenalkan "senjata strategis baru" dalam waktu dekat.
Melalui media milk pemerintah Korea Utara, KCNA, Kim Jong Un menyatakan bahwa setelah Amerika Serikat (AS) melewatkan batas waktu akhir tahun 2019 untuk memulai kembali pembicaraan denuklirisasi.