Jika ukuran cadangan minyak yang baru dirilis tersebut benar adanya,hal ini akan mengangkatIran menuju ke tempat ketiga, tepat di bawah musuh regionalnya, Arab Saudi.
Bulan lalu, Iran mengumumkan penemuan cadangan gas alam yang dapat menghasilkanpendapatan $ 40 miliar (Rp 557 triliun).
Rouhani mengatakan penemuan terbaru ini dapat meningkatkan cadangan negara sekitar sepertiga dari total yang ada.
Penemuan itu akan menjadikunci bagi ekonomi Iran, yang telah menderita secara signifikan di bawah serangkaian sanksi AS selama setahun terakhir sejak AS menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran.
Rouhani menyerang AS selama pidatonya dan mengatakan Iran berhasil meskipun ada sanksi hukuman.
"Kami mengumumkan kepada Amerika hari ini bahwa kami adalah negara kaya, dan terlepas dari permusuhan dan sanksi kejam kalian, pekerja dan insinyur industri minyak Iran menemukan ladang minyak yang hebat ini," katanya, melansir dari AFP.
Menarik disimak apakah Iran akan mendapat manfaat dari minyak, karena Iran sebelumnya telah berjuang untuk menjual bahan bakar fosilnya setelah sanksi unilateral AS.
Pada bulan Mei 2019, AS mengakhiri keringanan yang memungkinkan delapan negara untuk terus membeli minyak Iran, secara signifikan membatasi ekspor minyak negara tersebut dan menyebabkan, sebagian, penurunan tajam dalam sektor ekonomi.
Hal inimembuatnilai mata uang Iran anjlokdan meningkatkan inflasi.