Suar.ID - Ojek online atau ojol semakin menjadi kebutuhan bagi masyarakat.
Dari manfaatnya sebagai sarana transportasi hingga manfaatnya untuk pesan makanan atau mengantar barang.
Driver-driver ojek dengan jaket khas pun ada hampir di setiap daerah.
Tapi, taukah kalian siapa sih driver ojek online pertama di Indonesia?
Baca Juga: Viral Foto Seorang Gadis Driver Ojol Belajar Sambil Nunggu Orderan, Rupanya Begini Cerita Dibaliknya
Ia adalah Mulyono.
Pria yang akrab disapa Pak Kumis itu merupakan driver Gojek pertama sekaligus driver ojol pertama di Indonesia.
Di kalangan driver ojek online mungkin sosok Mulyono sudah sangat di kenal, terutama di kawasan Jakarta.
Namun, bagi masyarakat sosok Mulyono tentu masih terbilang asing.
Sosok Mulyono sempat menjadi pembicaraan hangat di awal 2019 lalu.
Mulyono bahkan memiliki kode spesial yaitu 'Driver 001'.
Ia mengatakan dirinya menjadi driver ojek onlien sejak 2010 silam.
"Saya 2010," ucap Mulyono saat Uya Kuya menanyakan kapan dirinya bergabung dengan gojek dalam tayangan di kanal YouTube Uya Kuya TV.
Mulyono kemudian meneceritakan tentang driver ojol Gojek angkatan pertama.
"Waktu itu di tahun 2010 saya daftar di Gojek. Angkatan pertama ada 20 driver, saya salh satunya," ungkap Mulyono.
Enam tahun berselang, Mulyono rupanya tak tahu menahiu menahu bahwa dirinya adalah driver ojol pertama.
"Untuk 001 sendirinya pun saya nggak tahu.
"Saya tahunya malah kisaran 2016. Pas ada acara dengan Kemenetrian Perhubungan, saya dateng. Tahu-tahunya dari pihak manajemen menginformasikan bahwa driver 001 Gohek, saya dipanggil, naik ke panggung." tuturnya.
Mulyono yang baru mengetahui dirinya merupakan driver Gojek pertama pun terkejut.
"Luar biasa kaget, sama pak menteri dikasih Hp. Sampai sekarang Hp-nya masih saya pakai," kata Mulyono.
Ia kemudian menunjukkan Hp pemberian Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
Ya Kuya kemudian penasaran dengan sistem Gojek saat masih awal berdiri.
"Awal-awal dulu jadi angkatan pertama Gojek cuma 20 driver, dulu udah kayak sekarang belum pakai aplikasi?" tanya Uya.
"Belum, dulu sistemnya pakai Call Center," jawab Mulyono.
"Jadi kalau ada orderan kita di telpon sama Call Center ditawarin mau ambil orderan tersebut nggak.
"Kalau kita mau, langsung dikirimin SMS, nama customer-nya siapa, tujuannya ke mana.
"Waktu itu paling deket kita jemput radius bisa 5 kilometer," cerita Mulyono.
Uya lantas menanyakan apakah Mulyono sering mengantar sang pendiri Gojek, Nadiem Makarim.
"Iya. Kebetulan Pak Nadiem orangnya nggak suka naik mobil lebih suka naik motor," jawabnya.
Bagi Mulyono, sosok Nadiem adalah orang yang paling berjasa dalam hidupnya.
"Nadiem Makarim. Karena saya dikasih peluang, dikasih pekerjaan tambahan waktu itu, mungkin kalau saya nggak kenal dengan Nadiem Makarim sampai sekarang opang (ojek pangkalan)," ujar Mulyono sambil berkaca-kaca.
Mulyono pun memberikan pesan untuk Nadiem yang kini menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
"Saya cuma bisa berucap terimakasih Bang Nadiem sudah membukakan lapangan pekerjaan.
"Makasih, apalagi sekarang sudah menjadi menteri, lanjutkan menjadi Nadiem yang saya kenal, sederhana tidak sombong.
"Sekarang jadi menteri pun tetap rendah hati, selamat menjalan tugas," pungkas Mulyono.