Kendati demikian, Jalaluddin memastikan kondisi fisik sang anak saat berangkat itu sehat.
Dikatakan Jalaluddin, selama hidupnya Ferri tidak memiliki riwayat penyakit parah.
Baca Juga: Kini Pesawat Sriwijaya Air Akan Memakai Logo Garuda Indonesia
Sekitar lima belas tahun, ia sudah menjalani pekerjaan sebagai seorang sopir bus maupun truk yang kerap kali bepergian ke luar kota.
"Memang dia kerjanya sopir. Sering juga ke luar kota. Pernah beberapa kali pindah perusahaan juga. Ini saja sebenernya sudah mau pindah. Waktu itu melamar pekerjaan dan rencananya awal tahun baru akan kerja di tempat yang baru," ungkap Jalaluddin.
Namun belum sempat hal itu terlaksana, Ferri justru mengalami kecelakaan dan akhirnya tewas di lokasi kejadian.
Jalaluddin menuturkan, ia teringat dengan cerita sang istri saat Ferri terakhir kali pamit untuk mengemudikan bus ke Bengkulu.
Tak cuma keanehan karena pamit sampai empat kali, rupanya Ferri sempat memberikan pesan yang membuat batin ibunda bergetar.
"Dia bilang, Mak Pamit ya. Mungkin aku tak pulang. Tapi saat itu ibunya berpikir kata-kata itu berarti pulangnya agak lama."
"Tapi tetap saja perasaan cemas itu ada," jelas Jalaluddin.
Selain itu, Jalaluddin juga menuturkan firasat tak enaknya sebagai seorang ayah.