Suar.ID -Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali membuat propagandamengenai jumlah prajurit TNI yang gugur akibat kebrutalan mereka.
Diketahui memang benar ada Prajurit TNI yang gugur dalam baku tembak dengan KKB OPM di Kabupaten Intan Jaya, Papua, Kamis (19/12/2019).
Namun, jumlahnya tidak sebanyak yang diklaim oleh KKB.
Melansir dari Antara, seorang prajurit TNI dikabarkan tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka akibat insiden ini.
Seorang prajurit TNI yang gugur dalambaku tembak ini adalah Serda M. Ramadhan.
Sementara tiga anggota yang terluka yaitu Serda Gunawan, Letda Inf Arif Aria, dan Serda Ari Budiarta.
Sebelumnya, baku tembak KKB dengan aparat juga terjadi di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Selasa (17/12/2019).
Akibat dari baku tembak tersebut, dua prajurit TNI gugur yakni Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar dan Serda Rizky.
Lewat akun Facebook Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TPNPB), KKB mengeluarkan pernyataannya.
Komandan lapangan TPNPB Gusby Waker mengklaim KKB telah melakukan serangan kepada anggota TNI di Utigapa, Kabupaten Intan Jaya, Rabu (18/12/2019).
Ia menyebut baku tembak terjadi selama 12 jam hingga mengakibatkan 13 prajurit TNI tertembak mati dan 6 anggota lainnya luka-luka.
KKB Papua menuding pimpinan TNI dan POLRI telah menyembunyikan informasi soal insiden yang terjadi di Utigapa.
"Admin TPNPBNews: "INTAN JAYA BERDARAH" & "DARURAT PERANG" ANGGOTA TNI MENGALAMI BANJIR KEMATIAN.
Hari ini tanggal 20 Desember 2019, AdminTPNPBNews telah menerima laporan resmi langsung dari Komandan Operasi Kodap TPNPB Intan Jaya;
Gusby Waker melalui telepon seluler bahwa prajurit TPNPB telah melakukan serangan di KEM TNI pada tanggal 18 Desember di Utigapa.
Serangan TPNPB terjadi mulai jam 5 pagi hingga berakhir jam 5 sore. Akibatnya 13 pasukan TNI tertembak mati dan 6 anggota lainnya luka-luka namun pihak TPNPB tidak ada korban.Pada hari yang sama juga yakni 18 Desember, ada tiga pasukan TNI menjadi korban akibat pasukan TPNPB menggulingkan batu dari ketinggian gunung ke tempat dimana anggota TNI berada, hingga saat ini masih ada mayatnya karena terseret ke jurang yang dalam.
Kami TPNPB Kodap Intan Jaya tegaskan kepada pimpinan TNI dan POLRI jangan sembunyikan fakta ini, hargai nyawa anggota yang gugur di medan perang dan hargai keluarga para korban, jangan hilangkan pengorbanan mereka, harus terus terang umumkan segera.
Tiga anggota yang ada busuk di jurang segera datang evakuasi lalu umumkanlah kepada dunia.
Menurut Gusby Waker bahwa Dunia sudah tau, ini perang pembebasan, perang perjuangan kemerdekaan diatas tanah air kami, kami akan gunakan segala kekuatan membunuh TNI dan POLRI.
Kalau tidak mau korban lagi, silahkan kembalikan kemerdekaan dan mengakui deklarasi negara Republik Papua Barat 1971, titik," tulis Facebook TPNPB, Jumat (20/12/2019).
Mengatahui pernyataan KKB Papua, Pusat Penerangan TNI melalui akun resmi @Puspen_TNI di Twitter memberikan klarifikasi, Minggu (22/12/2019).
Kapuspen TNI menyatakan bahwa pernyataan yang dibuat Gusby Waker tentang KKB membunuh 13 anggota TNI tidaklah benar.
"Kapuspen TNI menyatakan bahwa berita itu tidak benar. Itu adalah propaganda KKB Papua.
Pada era digital, institusi TNI tidak mungkin menutup-nutupi informasi," tulisnya.
"TNI bukan organisasi liar seperti KKB. TNI adalah organisasi besar yang dikelola dengan sistem manajemen modern yang terpadu."
Pasalnya, data personel selalu dicatat secara tertib sehingga pimpinan TNI dapat mengetahui kondisi setiap prajuritnya.
"Apabila seorang prajurit meninggal dunia, datanya dicatat untuk proses pengurusan pembayaran hak-hak ahli waris serta untuk keperluan penyusunan sejarah dan doktrin."
"Setiap pimpinan TNI di semua tingkatan tidak mungkin menyembunyikan data prajuritnya yang meninggal dunia, baik di asrama, di rumah sakit, apalagi prajurit yang gugur di medan tugas pertempuran," pungkasnya.
(Guruh Budi Wibowo/Tribun Pekanbaru)
Artikel ini telah tayang di Tribun Pekanbaru dengan judulKKB Kembali Bohongi Bosnya Soal Jumlah Prajurit TNI yang Gugur di Papua, TPNPB: 13 Prajurit TNI Mati