Suar.ID -Pada Senin (24/12) publik dihebohkan dengan sebuah kecelakaan yang dialami bus Sriwijaya.
Bus ini masuk jurang di kawasan Liku Pematang Pagaralam, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Sumatra Selatan.
Dilansir Tribun Bogor, kecelakaan ini dikabarkan memakan 24 korban tewas sedangkan13 orang lainnya selamat.
Bus dengan rute Bengkulu-Palembang ini terjun ke dalam sebuah jurang sedalam 80 meter.
Kasat Lantas Polres Pagaralam Iptu Rizky Mozam mengatakan bahwa dugaan sementara ini bus Sriwijaya ini masuk jurang karena mengalami rem blong.
"Dugaan sementara Bus ini Remnya Blong sehingga menyebabkan kecelakan," katanya
Tak cuma itu, Iptu Rizky juga menjelaskan sebelum terjun ke jurang, bus Sriwijaya ini sempat menabrak tembok penahan Liku Lematang.
Setelah itu, bus pun terjatuh ke sungai Lematang.
"Sebelum jatuh ke jurang bus ini terlebih dahulu menabrak tembok penahan Liku Lematang dan jatuh ke bawah aliran Sungai Lematang dengan ketinggian kurang lebih 80 meter," ujar Kasat Lantas.
Hingga kini timgabunganmasih berusaha melakukan evakuasi.
Hal ini dikarenakan masih adanya korban yang berada dalam bus tersebut.
Baca Juga: Geger Setya Novanto Dikabarkan Hilang dari Lapas Saat Sidak, Kemenkumham Bergegas Ungkap Faktanya
Iptu Rizky mengungkapkan kalau evakuasi sedikit mengalami kesulitan.
Pasalnya separuh badan bus berada di dalam aliran Sungai Lematang.
"Evakuasi sedikit sulit karena separuh badan bus berada dalam aliran sungai. Jadi petugas harus menyelam untuk bisa mengambil korban," jelasnya.
Huma Tim SAR Palembang yang bernama Dayu Willy mengatakan bahwa ada 37 orang penumpang di dalam bus Sriwijaya ini.
"Mobil tersebut mengangkut 37 penumpang dari Bengkulu ke Palembang.
"24 Dikabarkan meninggal dan 13 selamat, proses evakuasi masih berlangsung,"kata Dayu melalui pesan singkat dikutip dari Kompas.com.
Dayu juga menjelaskan bahwa dalam proses evakuasi ini satu unit truk satu sel palsar telah diterjunkan.
Selain separuh badan bus yang masuk sungai, kondisi jurang yang curam juga membuat proses evakuasi sedikit terhambat.
"Seluruh korban telah dibawa ke rumah sakit Besemah Pagaralam," ujarnya.
Kisah Nenek dan Cucu yang Berhasil Selamat
Dilasir dari Tribun Sumsel, salah seorang korban selamat bernama Hasanah (52) menceritakan kronologi terjadinya kecelakaan bus Sriwijaya ini.
Hasanah pun menjelaskan ketika itu ia, cucu, dan 2 rekannya menumpangi bus Sriwijaya dari Bengkulu menuju ke Palembang.
Sebelum kecelakaan ini terjadi, beberapa kejadian sempat dialaminya bersama penumpang lainnya.
Saat itu bus yang ditumpangi Hasanah ini sempat ditabrak sopir travel yang mengendarai mini bus.
Setelah ditabark ini sempat terjadicekcok antara supir bus Sriwijaya dan juga supir travel.
Namun akhirnya keduanya berdamai.
Kemudian penumpang pun akhirnya diturunkan di rumah makan di sekitar Pendopo.
"Di ujung Pendopo ((Kabupaten Empat Lawang), bus kami masuk siring (selokan) dan hampir terbalik. Kami turun semua," katanya saat ditemui RSUD Besemah Pagaralam.
Hasanah pun kembali melanjutkan ceritanya.
Ketika itu bus pun ditolong oleh pengendara lain yang lewat dan bus pun akhirnya bisa kembali melakukan perjalanan.
"Dia ngebut dan tiba-tiba nabrak kencang.
"Tahu-tahu kami sudah sudah ada di dalam air," ungkapnya yang terus melihat plafon RSUD.
Saat kecelakaan bus Sriwijaya ini terjadi, Hasanah, cucunya Aisyah dan juga 2 temannya sedang tidak tidur dan malah sedang bercanda.
"Saya pegang cucu saya.
"Teman-teman saya langsung pecahkan kaca, kami keluar," ujarnya yang duduk di nomor 4 dari belakang bus.
"Dari situ, kami berpegangan dengan batang.
"Kalau tidak, kami akan hanyut karena air sangat deras.
"Kami teriak-teriak. Belum ada yang tolong karena kejadiannya malam," ungkap Hasana.
Saat itu tak cuma Hasanah, namun juga sang cucunya yang berusia 9 tahun juga ikut berteriak meminta tolong.
Beberapa warga yang mendengarkan hal ini pun langsung berdatangan.
"Tolong, tolong. Kalau ada orang di atas, tolong kami. Om tolong kami," katanya yang menirukan teriakan sang cucu.