Begg kemudian meminta konsolidasi kekuatan untuk merencanakan operasi Althorpe.
Begg lantas mendatangkan satu skuadron pembom ringan Canberra, satu skuadron pesawat jet Gloster Javelin dan beberapa pembom berat V-Bomber RAF.
Ditambah dengan kapal induk HMS Centaur yang membawa jet tempur Sea Vixen dan Bucaneer.
Dirasa belum cukup maka pihak Inggris menambahkan pesawat Intai maritim untuk suksesnya operasi.
Althorpe akan dilaksanakan untuk jaga-jaga jika kekuatan perang Indonesia menyerbu HMS Victorious dan melakukan tindak balas dengan melumpuhkan semua pangkalan AURI (TNI AU) dan ALRI (TNI AL) di Indonesia.
Sedangkan untuk operasi Shalstone, Begg menargetkan menyerang tujuh sasaran di kepulauan Riau dengan serangan meriam kapal.
Kemudian ada delapan sasaran lainnya, total ada 15 sasaran yang harus dihancurkan dalam operasi Shalstone.
Ke-15 sasaran tersebut dicurigai Inggris sebagai tempat penyelundupan gerilyawan Indonesia ke Malaya dan Singapura.
Namun Australia dan Selandia Baru keberatan akan operasi ini karena serangan balik dari AURI dan ALRI bisa mematahkan kekuatan Inggris di Singapura dan mungkin serangan terbatas juga akan berlanjut sampai ke Australia.