SUAR.ID - Edhy Prabowo langsung jadi sorotan.
Pengganti Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menjadi perbincangan karena meniadakan kebijakan 'tenggelamkan kapal'.
Lebih dari itu, dia merasa ada sesuatu yang janggal yang tidak terkomunikasikan dengan baik dalam lima tahun terakhir di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Saya merasa lima tahun ini ada sesuatu yang janggal, yang mungkin belum terkomunikasi dengan baik. Saya tidak bermaksud men-down grade pendahulu saya," kata Menteri KKP Edhy Prabowo di Jakarta, Senin (18/11/2019).
Edhy menuturkan, sesuatu yang janggal itu adalah komunikasi dengan nelayan.
Dia bilang, ada banyak pelaku usaha di sektor perikanan yang aspirasinya belum didengar selama lima tahun belakangan.
Untuk itu, Edhy akhirnya menyambangi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) untuk membahas upaya memajukan sektor perikanan dan menampung aspirasi para pelaku usaha.
Dia mengatakan, pihaknya perlu menyambangi Kadin untuk menjalin komunikasi dan berkolaborasi dengan para pelaku usaha.
agar, kebijakan yang diambil ke depan sesuai dengan permasalahan yang melanda di sektor perikanan.
"Saya lihat Kadin adalah suatu organisasi. Kalau mau memajukan ekonomi, di sinilah kita berdiskusi. Tidak ada negara maju di dunia yang meninggalkan atau menganaktirikan pengusahanya. Untuk itu, saya akan tampung yang belum terkomunikasikan," ujarnya.
KKP pada masa kepemimpinannya memang tengah gencar menjalin komunikasi tentang berbagai kebijakan yang akan diambilnya, yang akan menyempurnakan ataupun menggantikan kebijakan pada masa Susi Pudjiastuti.