"Pesan kami, tolong yang tidak kompeten jangan komentar karena yang hancur Garuda, ingat ini milik bangsa. Bahwa kalau ada tuduhan apapun silakan lewat hukum, jangan cuap-cuap di publik, kasihan Garuda," ungkapnya.
"Kami serahkan ke Pak Erick yang punya kewenangan untuk mengganti dan evaluasi. Kami tidak menentang, tapi kami mohon Pak Erick beri pernyataan menyejukkan ke semua orang untuk menjaga kelangsungan Garuda," katanya.
Di sisi lain, ia melihat kinerja Garuda di bawah Ari Askhara sebenarnya cukup baik-baik saja.
Bahkan, ia mengklaim bahwa harga saham perusahaan berhasil naik dari kisaran Rp 600 per lembar saham menjadi Rp 2.000 per lembar saham.
"Bahwa dia tersangkut masalah kepabean, iya, kami juga tidak mau menutupi dan membela. Silakan Pak Menteri yang putuskan. Tapi turun karena di lapangan jadi liar, tidak tahu ada agenda apa, tapi kami lihat ini disinyalir ada yang berharap Garuda hancur, sahamnya tinggal Rp 50 dan mereka beli karena pemerintah angkat tangan dan tidak mungkin beri penyertaan modal karena sudah Tbk, ini yang kami khawatir," terangnya.
Sebelumnya, Erick Thohir telah memberhentikan Ari Askhara karena diduga melakukan penyelundupan komponen motor Harley Davidson dan dua sepeda Brompton menggunakan pesawat baru Garuda Indonesia.
Barang-barang itu tidak melalui prosedur kepabeanan dan masuk ke Indonesia melalui Pusat Logsitik Berikat (PLB) Garuda Maintenance Facility (GMF).