Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Rute Bandung-Medan Rp 21 Juta, Menhub akan Tegur Traveloka dan Garuda
"Poles" Laporan Keuangan
Kepercayaan itu sempat dibuktikan oleh Ari melalui laporan keuangan Garuda Indonesia di sepanjang 2018.
Pada 24 April 2019, Ari mengumumkan perusahaan tersebut berhasil mencetak laba bersih sebesar 809.840 dolar AS (Rp 11 miliar).
Angka tersebut meningkat tajam dari tahun 2017, yang mana maskapai pelat merah itu merugi hingga 216,58 juta dolar AS (Rp 3 triliun).
Baca Juga: Heroik, Ketika Kopassus Selamatkan Pesawat Garuda Indonesia yang Dibajak Teroris dalam Waktu 3 Menit
Namun, laporan keuangan Garuda yang membaik itu ditolak oleh dua komisarisnya.
Penolakan itu berkaitan dengan perjanjian kerja sama Garuda dengan PT Mahata Aero Teknologi dan PT. Citilink Indonesia yang diperkirakan menuai kerugian sebesar 244,95 juta dolar AS (Rp 3,5 triliun).
Manajemen Garuda Indonesia dituding telah “memoles” laporan keuangannya.
Laporan keuangan itu pun sempat menuai polemik di tengah masyarakat.
Baca Juga: Viral Video Penumpang 'Ngamuk' di Garuda Indonesia, Ternyata Alkohol Jadi Pemicu Amarahnya
Akhirnya, Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan investigasi terhadap laporan keuangan maskapai pelat merah itu.